Tiongkok Penyumbang Terbesar Ekspor Sumut Nilai Ekspor Capai USD928,39 Juta

Medan | Jurnal Asia
Total nilai ekspor Sumatera Utara (Sumut) periode Januari hingga November 2014 mencapai USD8,68 miliar. Negara Tiongkok berkontibusi tertinggi terhadap perkembangan ekspor Sumut yakni sebanyak 11,08 persen di November 2014. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Wien Kusdiatmono, mengatakan negara Tiongkok merupakan salah satu negara tujuan utama ekspor Sumut. Total peranan Tiongkok hingga November 2014 sebesar 10,69 persen.

“Pasar ekspor Sumut ke Asia itu sekitar 33,97 persen dan terbesar terjadi di Tiongkok, Jepang, India dan Pakistan. Dari total ekspor USD8,68 miliar, Tiongkok menyumbang USD928,39 juta. Kemudian Jepang USD593,46 juta, India USD570,95 juta dan Pakistan USD324,91 juta,” tandasnya.

Meski Tiongkok menjadi salah satu pasar ekspor terbesar, sambungnya, terjadi penurunan ekspor ke negara tersebut sebesar 15,84 persen dibandingkan Januari-November 2013. Dari USD1,10 miliar menjadi USD928,39 juta.

Penurunan ekspor juga terjadi ke negara Jepang sebesar 32,42 persen dari USD878,09 juta menjadi USD593,45 juta. Dan ekspor ke India turun 29 persen dari USD804,14 juta menjadi USD570,94 juta.
Ekonom Sumut, Gunawan me­ngatakan, ekonomi Tiongkok di­perkirakan akan turun di tahun 2015. Perkiraannya pertumbuhan ekonomi Tiongkok akan tumbuh hanya sebesar 7,2 persen, dibandingkan tahun 2014 yang dibanyak diyakini oleh pengamat tumbuh sekitar 7,5 perlambatan. Perlambatan perekonomian Tiongkok jelas akan mempengaruhi pertumbuhan ekspor Sumut.

“Pengaruh Tiongkok sangat signifikan dibandingkan dengan negara lain yang menjadi tujuan ekspor. Tentunya hal ini sangat mengancam ekspor Sumut ke Tiongkok di tahun ini. Potensi penurunan ekspor Tiongkok ke Sumut sangat terbuka, karena itu saya menilai kontribusi ekspor Sumut kualitasnya terus menurun terhadap pembentukan PDRB Sumut di tahun ini,” tandasnya.

Yang perlu dilakukan adalah mendiversifikasi negara tujuan ekspor Sumut itu sendiri. AS sangat menjanjikan dengan kemungkinan perekonomiannya akan tumbuh di tahun ini. Akan tetapi akselerasinya masih terbilang tidak begitu cepat dan upayakan untuk mendorong ekspor perlu dilakukan dengan lebih giat lagi.

“Meski demikian ekspor Sumut berpeluang untuk menguat dengan dua asumsi yang besar kemungkinan terjadi. Pertama adalah pelemahan nilai tukar Rupiah yang sangat potensial terjadi dan berpeluang mendongkrak ekspor secara nominal meskipun kontribusinya tidak begitu besar,” katanya.

Dan yang kedua, tambahnya, adalah membaiknya harga komoditas Sumut di pasar Internasional sangat dipengaruhi oleh permintaan pasar internasional. Sejauh ini komoditas karet masih terpuruk dan harga CPO sedikit membaik dikisaran RM 2.315 per tonnya.

“Saya sangat optimis harga CPO akan membaik dikisaran RM2.700 per ton di tahun ini. Dan saya menilai kenaikan tersebut akan mampu menutupi penurunan ekspor ke negara tiongkok di tahun 2015 ini,” tutupnya. (netty)

Close Ads X
Close Ads X