Terimbas Virus Corona, IHSG dan Rupiah Anjlok, Emas Semakin Kinclong

Ilustrasi kinerja IHSG.Ist

Medan | Jurnal Asia
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpuruk cukup dalam pada perdagangan di awal pekan ini. IHSG anjlok 1.77% di level 6.133,20.

Kinerja IHSG memburuk setelah sejumlah indeks yang masuk dalam futures di AS mengalami penurunan sejauh ini. Bahkan rentang penurunannya mendekati angka 1%.

Analis Pada Saham, Gunawan Benjamin mengatakan, pelaku pasar kembali melihat bahwa indeks bursa di AS akan mengalami penurunan kinerja saat dibuka. Hal ini sangat terlihat dari kinerja indeks futures sejumlah bursa di AS.

Sejauh ini, AS tengah berhadapan dengan masalah pelik politik yang menggiring pemakzulan Presiden AS Donald Trump. Kondisi ini memberikan gambaran akan adanya dinamika politik yang cenderung akan menjadi sentiment negatif bagi pasar keuangan.

“Belum lagi, sentimen negatif lainnya di mana serangan virus mematikan corona sejauh ini telah menelan banyak korban. Kondisi ini memperburuk kinerja indeks saham global di mana investor cenderung akan lebih menyimpan uangnya dalam instrument yang lebih aman,” katanya, Senin (27/1/2020).

Emas menjadi salah satu save haven yang diburu investor saat ini ketimbang aset beresiko lainnya seperti saham. Dalam dua bulan maupun satu bulan perdagangan terkahir, emas masih menunjukan tren kenaikan.

Kenaikan sebelumnya sempat terjadi karena krisis Iran dengan AS. Namun, setelah sempat turun sesaat, emas kembali unjuk gigi seiring dengan penyebaran virus corona tersebut.

Saat ini emas dijual dikisaran $1.582 per ons troy nya. Kalau dirupiahkan emas murni dijual dikisaran Rp692 ribu per gramnya sejauhini. Naik setelah sempat harga emas turun sebelumnya dikisaran 670 ribu per gramnya.

“Perlahan emas belakangan mulai menanjak setelah sejumlah kasus kematian dari serangan virus tersebut mengakibatkan kekhawatiran di pasar keuangan global,” ucapnya.

Pada perdagangan hari ini, mata uang Rupiah ditutup melemah di level 13.615 per US Dlar. Setelah sempat mata uang Rupiah menguat di bawah level 13.600 di pekan lalu. Kinerja mata uang rupiah sendiri memburuk seiring dengan banyaknya sentiment negatif yang mempengaruhi pasar keuangan.(nty)

Close Ads X
Close Ads X