Tarif Listrik 450 VA Tidak Naik hingga Juni 2017

Warga memeriksa meteran listrik prabayar di Rumah Susun Benhil, Jakarta, Kamis (19/1). Dirjen Ketenaglistrikan Kementerian ESDM menyatakan tarif listrik daya 900 VA non-subsidi per KWh akan naik 32 persen dalam tiga tahap, yaitu pada bulan Januari-Maret-Mei, hal tersebut untuk mengantisipasi dampak inflasi jika tarifnya naik dalam satu waktu. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/aww/17.

Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menegaskan tidak akan ada kenaikan tarif dasar listrik 450 va. Kenaikan hanya akan terjadi kepada listrik 900 VA.

Menurutnya, pihaknya dan Perusahaan Listrik Negara (PLN) sudah sepakat tidak akan menaikkan taruf listrik hingga Juni 2017. Sementara listrik 900 VA akan dicabut subsidinya, jadi akan ada penyesuaian tarif.

“Komitmen PLN 1 April sampai 30 Juni tidak ada kenaikan listrik, kecuali 900 VA subsidinya dikurangi pelan-pelan,” ungkapnya, Rabu (29/3).

Mantan Menteri Perhubungan ini mengatakan sebelumnya pelanggan yang menikmati subsidi listrik 900 va sebanyak 23 juta pelanggan. Namun, saat ini masyarakat yang menjadi pengguna listrik 900 va yang disubsidi hanya 4,5 juta pelanggan.

“Prinsipnya ini atas persertuan DPR yang masuk di UU APBN 2017, 900 VA yang tak berhak menerima subsidi dikurangi pelan-pelan,” jelasnya.

Selain itu, ia pun mengapresiasi inisiatif luar biasa dari masyarakat yang sebelumnya datang ke PLN dan meminta subsidi yang diterimanya untuk dicabut. Hal ini karena pelanggan tersebut merasa tidak masuk dalam golongan yang harus diberi subsidi.

“Orang yang didaftar disubsidi minta keluar. Kalau pegawai ESDM kebalikan, tidak disubsidi minta disubsidi‎,” tukasnya.

Subsidi Masih Rp47 T

Ignasius Jonan, mengungkapkan subsidi listrik untuk tahun ini masih mencapai Rp47 triliun. Hal itu telah ditetapkan pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2017.

Menurut Jonan, angka yang cukup fantastis tersebut bisa berpotensi terus diturunkan dengan adanya pencabutan subsidi bertahap untuk sebagian golongan 900 VA. Lalu, jika PLN mampu melakukan efisiensi, maka anggaran subsidi dipastikan dapat turun lebih dalam.

“Subsidi tahun ini masih Rp47 triliun, PLN kalau efektif dan efisien lagi mungkin subsidi makin lama makin turun,” kata Jonan

Menurut dia, pemerintah akan fokus untuk meningkatkan kapasitas listrik yang ada. Anggaran subsidi bisa dialokasikan untuk itu. Sebab, sambung Jonan, saat ini masih ada 2.500 desa yang belum memiliki listrik sama sekali, dan ada 10 ribu desa yang memiliki listrik ala kadarnya.

“Kita berusaha meningkatkan kapasitas listrik yang terpasang dan tetap pada tarif yang terjangkau bagi masyarakat. Karena desa yang tidak ada listrik itu ada 2.500 dan ada 10 ribu desa yang punya listrik ala kadarnya, misalnya saja satu kelurahan ada satu dusun saja yang berlistrik,” ujarnya. Jonan menegaskan, jika tarif yang terjangkau masih menjadi utama bagi pemerintah. Untuk itu, efisiensi biaya pokok produksi listrik akan terus diupayakan untuk diturunkan.

“Jadi saat ini di pemerintah dan PLN sebagai operator akan fokus kepada least cost (biaya paling rendah) kepada energi primer. Kita dorong semua pulau dan daerah untuk menggunakan energi dasar untuk listrik sesuai dengan potensinya,” ujarnya. (vv)

Close Ads X
Close Ads X