Sarana Multigriya Catat Obligasi Rp1 Triliun

Jakarta – PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) melakukan pencatatan surat utang atau obligasi berkelanjutan IV tahap I tahun 2017 di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebesar Rp1 triliun.

Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo di Jakarta, Kamis (22/6) mengatakan, obligasi itu merupakan bagian dari obligasi berkelanjutan IV dengan niIai plafond sebesar Rp12 triliun. Obligasi yang dicatatkan itu memiliki peringkat idAAA (triple A) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

“Final ‘book building’ kami untuk obligasi berkelanjutan IV tahap I tahun 2017 itu melebihi target, yakni mencapai Rp1,752 triliun, namun bisa kami serap sebesar Rp1 triliun, sesuai target,” ujarnya.

Ia memaparkan bahwa obligasi berkeIanjutan IV tahap I tahun 2017 yang diterbitkan itu terdiri dari dua seri, yakni seri A dengan jumIah obligasi yang ditawarkan sebesar Rp696,5 miIiar, dengan tingkat bunga tetap sebesar 7 persen per tahun, dan seri B ditawarkan sebesar Rp303,5 miIiar dengan dengan bunga tetap sebesar 7,8 persen berjangka waktu 3 tahun.

Ia menambahkan bahwa obligasi perseroan itu memenuhi kriteria instrument bagi Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.36/POJK.05/2016, tenlang Perubahan atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.11POJK.05/2016, tentang Investasi Surat Berharga Bagi Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank.

“Dana yang diperoleh dari obligasi itu akan digunakan untuk memberikan pinjaman kepada penyaIur Kredit Pemilikan Rumah (KPR),” katanya.

Terkait hal itu, Ananta Wiyogo mengatakan bahwa penerbitan obligasi itu merupakan bentuk komitmen dari SMF sebagai penyedia likuiditas jangka panjang bagi penyalur KPR. Hal itu merupakan bentuk dukungan SMF untuk ketersediaan hunian yang Iayak dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia.

“Penerbitan obligasi SMF ini bertujuan untuk mendukung Program Satu Juta Rumah, melalui penyaluran pinjaman (refinancing atas KPR),” katanya.

Ia menambahkan terkait dengan penerbitan obligasi berikutnya, yakni PUB IV tahap ll rencananya akan dilakukan pada kuartal ketiga atau keempat nanti, dengan menyesuaikan kondisi pasar dan kondisi likuiditas SMF. (ant)

Close Ads X
Close Ads X