Rights Issue | Chandra Asri Bakal Lepas 280 Juta Saham

Jakarta – PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) berencana menerbitkan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue. Dana hasil penerbitan bakal dipakai untuk belanja modal perusahaan.

Presiden Direktur Chandra, Asri Erwin Ciputra mengatakan, penambahan modal dengan skema rights issue tersebut juga dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan Bursa Efek Indonesia (BEI) tentang jumlah saham publik minimal 7,5 persen.

“Transaksi tersebut akan me­mungkinkan perseroan mem­peroleh dana untuk melak­sanakan belanja modal yang diperlukan dalam kelanjutan pengembangan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (24/3).

Lebih lanjut, perusahaan pertrokimia ini berencana untuk menggunakan dana yang diperoleh dari rights issue untuk belanja modal terkait dengan penambahan kapasitas dan melakukan diver­sifikasi produk.

Erwin menambahkan, penam­bahan jumlah saham yang tidak dimiliki oleh pemegang saham pengendali dan pemegang saham utama, serta lebih beragamnya investor perseroan setelah transaksi bakal meningkatkan likuiditas perdagangan.

“Menonjolkan perseroan di mata investor Indonesia dan luar negeri serta meningkatkan akses terhadap pasar modal domestik dan internasional,” jelasnya.

Ia menjelaskan, rencana rights issue ini memerlukan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang ren­ca­nanya digelar pada 2 Mei 2017.

Jika memperoleh persetujuan pemegang saham dan mendapat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), maka rights issue tersebut diharapkan bisa dirampungkan pada kuartal III 2017.

Berdasarkan prospektus awal yang dirilis perseroan, manajemen berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 280 juta saham dengan nilai nominal Rp1.000 per lembar.

Saat ini, PT Barito Pacific Tbk menguasai kepemilikan saham dengan mengempit 45,04 persen. Disusul SCG Chemicals Company Limited 30,57 persen, Magna Resources Corporation Pte. Ltd 15,02 persen, dan Marigold Resources Pte. Ltd. 5,15 persen. Sementara publik hanya menggenggam 4,22 persen saham. (cnn)

Close Ads X
Close Ads X