Permata Bank Akan Right Issue Rp1,5 Triliun

Jakarta – PT Bank Permata Tbk (BNLI) akan mencari sumber pendanaan dari pasar modal lewat penerbitan saham baru atau rights issue sebesar Rp1,5 triliun sebelum akhir Juni 2017.

Aksi korporasi tersebut merupakan bagian dari rights issue tambahan sebesar total Rp3 triliun, dengan Rp1,5 triliun telah diterima sebagai capital advance pada 6 Desember 2016 dari kedua pemegang saham utama.

“Rights issue pada 2017 ini masih menunggu persetujuan regulator,” ujar Direktur Utama Bank Permata Ridha DM Wirakusumah yang baru saja dilantik dalam keterangan tertulis, kemarin.

Sebagai gambaran pada 2016 lalu, Bank Permata telah melakukan rights issue dengan total Rp5,5 triliun. Ditambah dengan rights issue tambahan Rp3 triliun, bank berkode saham BNLI ini akan meningkatkan modal sebesar Rp8,5 triliun.

“Rights issue tersebut, yang didukung penuh oleh kedua pemegang saham utama kami Astra International dan Standard Chartered Bank, akan memungkinkan kami untuk berfokus pada upaya untuk mendorong pertumbuhan di masa yang akan datang,” jelas Ridha.

Pada 2016 lalu tercatat, rasio permodalan Bank Permata tercatat sebesar 15,6 persen atau naik dari 2015 sebesar 15 persen.

Pada kinerja keuangan 2016, Bank Permata membukukan pendapatan senilai Rp8,3 triliun, pengeluaran senilai Rp4,7 triliun, serta laba sebelum pencadangan senilai Rp3,6 triliun.

Untuk menjaga posisi keuangan agar tetap solid, Bank Permata telah meningkatkan jumlah pencadangannya atas kredit bermasalah menjadi Rp12,3 triliun pada 2016 sehingga membukukan kerugian sebesar Rp6,5 triliun untuk tahun tersebut. (miol)

Close Ads X
Close Ads X