Pelindo III Batalkan Rencana IPO Anak Usaha

Jakarta – PT Pelabuhan Indonesia III (Per­sero) atau Pelindo III me­ngu­­rungkan niat melakukan pe­na­waran umum saham per­dana (Initial Public Offering/IPO) anak usaha, PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (BJTI) tahun ini.

Manajemen perusahaan ma­lah berniat melepas ke­pemilikan (divestasi) di anak usaha yang bergerak di bisnis pengelolaan petikemas tersebut.

Direktur Utama Pelindo III, Orias Petrus Moerdak me­nga­takan, rencananya peru­sahaan akan melepas seluruh kepemilikan yang terdapat di dalam BJTI. Sebagai informasi, Pelindo III mengempit saham sebesar 96,84 persen di dalam BJTI.

“Kami rencanakan untuk divestasi mengingat proses IPO cukup lama dijalankan. Dalam hal ini, kami divestasi semua yang masuk ke dalam portofolio investasi, baik aset maupun saham,” terang Orias, Senin (3/4).

Ia menerangkan, proses divestasi dipilih karena Pelindo III membutuhkan sumber dana untuk membiayai belanja modal (capital expenditure/capex) tahun ini sebesar Rp4,5 triliun.

Selain itu, Orias mengatakan bahwa divestasi ini bisa meringankan beban Pelindo III dalam membiayai belanja modal BJTI sebesar Rp2,5 triliun di tahun ini.

“Tentu kami belum tahu pasti mau mengincar berapa dari pelaksanaan divestasi, karena ini kan masih penjajakan. Yang pasti, perhitungan itu harus mempertimbangkan belanja modal BJTI tahun ini sebesar Rp2,5 triliun,” jelasnya.

Ia menuturkan, manajemen memang sudah memastikan beberapa sumber pendanaan bagi belanja modal di tahun ini. Namun, perusahaan juga perlu memikirkan sumber uang di masa depan, mengingat Pelindo III akan terus menggelontorkan belanja modal hingga 2019 mendatang.

Salah satu belanja modal itu akan digunakan untuk membangun Pelabuhan Gili Mas di Provinsi Nusa Tenggara Barat yang memakan dana Rp1,2 triliun.

Sebagai informasi, pendanaan belanja modal Pelindo III sudah didapatkan dari pinjaman tiga bank pelat merah, yaitu PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar Rp4,5 triliun. Di samping itu, perusahaan juga akan menerbitkan obligasi sebesar Rp5 triliun di tahun ini.

“Kami merasa perlu untuk rekonfigurasi bisnis untuk menambah belanja modal selain melalui obligasi,” ungkapnya.

Ia mengatakan, Pelindo III juga telah melakukan penjajakan divestasi kepada calon-calon mitra yang sedianya berminat. Sayang, ia enggan membeberkan nama-nama mitra tersebut.

Yang pasti, ia berharap proses kewajiban pembiayaan (financial closing) divestasi ini bisa berjalan di tahun ini. “Terkait BJTI ini kan proses, tidak ada target khusus mengenai hal tersebut,” paparnya.

(cnn)

Close Ads X
Close Ads X