OJK Jelaskan Mekanisme Jual Saham Bir bagi Pemprov Jakarta

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut, pelepasan saham PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) yang digenggam oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bisa dilakukan dengan berbagai mekanisme.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Nurhaida menyatakan, Pemprov juga dapat menjual saham produsen bir tersebut melalui pasar ne­gosiasi. Sehingga, tidak lang­sung dijual secara langsung ke publik. Pasalnya, kepemilikan saham Pemprov DKI sendiri tidak sedikit atau berjumlah 23,34 persen.

“Ada beberapa mekanisme, tergantung pemegang sahamnya mau jual dengan cara apa. Dijual di bursa bisa, dijual lewat pasar negosiasi bisa. Kalau transaksi secara harian mungkin bisa saja dilepas secara bertahap,” ungkap Nurhaida, Selasa (25/4).

Namun begitu, OJK enggan berkomentar lebih lanjut karena pen­jualan yang dilakukan Pem­prov DKI pun belum direa­lisasikan dan OJK belum me­nerima data terkait hal itu. Hanya saja ia memastikan, penjualan ini tidak perlu melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) karena bukan dilakukan oleh perusahaan.

“Tidak lewat RUPS karena pemilik yang menjual, tidak membutuhkan persetujuan pe­milik saham lain,” tambahnya.

Sementara itu, analis NH Korindo Securities, Bima Setiaaji berpendapat, Pemprov tidak mungkin melakukan penjualan ke publik atau transaksi biasa di pasar modal. Pasalnya, saham Delta Djakarta sendiri tidak terbilang liquid. Artinya, masih sedikit pelaku pasar yang melirik saham Delta Djakarta.

“Kalau langsung dijual ke publik, dampaknya ke harga saham. Untuk sekarang saja sahamnya tidak liquid, bid-nya di harga Rp5.025 hanya dua lot, dan offer Rp5.075 hanya sembilan lot,” ucap Bima.

Dengan demikian, jika Pem­prov DKI melepas ke pub­lik, maka belum tentu ada pem­belinya. Namun berbeda jika Pemprov melakukan transaksi jual di pasar negosiasi atau ke perusahaan swasta.

“Swasta pasti melirik, karena kan memang ini segmennya terbatas untuk perusahaan bir di Indonesia. Masih segmen premium,” jelasnya.

Asal tahu saja, harga saham Delta Djakarta pada sesi pertama berada di level Rp5.100 atau naik 2 persen. Menurut Bima, rencana pelepasan saham Pemprov DKI Jakarta belum mempengaruhi pergerakan harga saham Delta Djakarta karena masih berupa wacana dan belum pasti.

“Belum pengaruh, sekarang naik kan. Tapi Pemprov perlu cermati ulang, karena ini me­ngun­tungkan untuk daerah,” tutup Bima.

Sebelumnya, Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyebut akan menjual 23,34 saham yang dikuasai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta karena dinilai tak cocok. Ia menyebut, banyak peminat saham perusahaan tersebut jika nantinya Pemprov DKI mele­pasnya.

“Banyak banget yang ber­minat karena perusahaannya untung dan bagus, tapi enggak cocok dimiliki Pemprov,” kata Sandi.

(cnn)

Close Ads X
Close Ads X