IPO, Enam Perusahaan Incar Dana Rp7 Triliun

Direktur Utama Mandiri Sekuritas Silvano Rumantir (kedua kiri) bersama Direksi Mandiri Sekuritas Heru Handayanto (kiri), Kepala Daishin Securities Hongkong Eugene Seong (kedua kiri) dan Kepala Tim Strategi Global Daishin Securities Korea Steve Shin (kanan) berbincang usai peluncuran aplikasi MOST Fund di Jakarta, Selasa (17/1). Aplikasi MOST Fund yang diluncurkan Mandiri Sekuritas merupakan sistem transaksi jual-beli reksa dana berbasis daring yang dilengkapi dengan fitur Fund Scoring sebagai panduan konprehensif berisi informasi mengenai imbal hasil yang disesuaikan dengan resiko dari seluruh reksa dana. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/ama/17

Jakarta – PT Mandiri Sekuritas (Mansek) menyatakan kalau pihaknya saat ini telah menerima mandat sebagai penjamin pelaksana emisi efek untuk enam perusahaan yang akan melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) di sepanjang tahun ini.

“Ada enam perusahaan BU­MN dan swasta yang akan me­lakukan IPO tersebut dan me­ngin­car dana dari pasar modal sebesar Rp7 triliun,” kata Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Silvano Rumantir, di Jakarta, Selasa (17/1).

Menurut Silvano, upaya peng­galangan dana melalui pasar modal yang dilakukan oleh perusahaan swasta dan BUMN untuk sepanjang tahun ini jumlahnya akan lebih besar dibanding tahun lalu.
“Kalau tahun lalu pasar fix income lebih baik, tetapi tahun ini akan seimbang antara IPO dan obligasi,” ucapnya.

Hingga saat ini, ada enam perusahaan dari berbagai sektor industri yang telah menunjuk Mandiri Sekuritas untuk menjadi penjamin pelaksana emisi efek dalam upaya penggalangan dana melalui mekanisme IPO.

“Mereka merencanakan IPO pada tahun ini, ada yang di semester pertama maupun di paruh kedua. Untuk rinciannya belum bisa disebutkan,” ucap Silvano.

Meski begitu, disebutkan dia kalau umumnya perusahaan-perusahaan yang telah memberi mandat kepada Mandiri Sekuritas tersebut adalah perusahaan perusahaan keluarga.

Selain itu, sejauh ini pihaknya juga tengah melakukan pem­bicaraan dan pembahasan se­rius dengan sejumlah anak pe­rusahaan BUMN terkait pelak­sanaan IPO.

“Dengan BUMN, kami dalam posisi menunggu,” tutup Silvano.

Fokus Memperkuat Infra­struk­tur Teknologi
PT Mandiri Sekuritas fokus memperkuat infrastruktur tek­nologi untuk mendukung ke­nya­manan nasabah. Upaya tersebut didukung ‎dengan melengkapi layanan sistem perdagangan dengan MOST Fund.

D‎irektur Utama Mandiri Se­kuritas, Silvano Rumantir me­ngatakan, aplikasi tersebut me­rupakan layanan pembelian dan penjualan kembali Unit Pe­nyertaan Reksa Dana secara online. Dengan demikian, na­sabah akan semakin nyaman dalam menjalankan investasi reksa dana.

“Kami melihat kebutuhan ter­hadap berbagai layanan ber­­­basis teknologi yang prak­tis dan nyaman semakin me­ning­­kat seiring dengan peng­­gu­naan perangkat gadget de­ngan mobilitas yang tinggi di mas­yarakat,” jelas Silvano.

Silvano mengungkapkan, keunggulan dari MOST Fund memiliki fitur Fund Scoring yang mampu memberikan panduan komprehensif bagi nasabah yang berinvestasi pada produk reksa dana. Alhasil, aplikasi MOST Fund sangat cocok bagi nasabah baru yang mengenal investasi pasar modal.‎

“Keunggulan dari kami mem­berikan penilaian dan risiko reksa dana dari kami. Ini penting bagi investor kami yang ingin memulai,” tutur dia.

Tak hanya itu, demi meng­genjot jumlah investor reksa dana, Mandiri Sekuritas pun ‎menggandeng 11 manajer in­vestasi untuk menjajakan produk reksadana di dalam MOST Fund.

“Manajer Investasi yang kita gan­deng, seperti Mandiri Ma­­na­jemen lnvestasi, CIMB Prin­­cipal Asset Management, Syailendra Capital, RHB As­set Management, Batavia Pros­perindo Aset Manajemen, Ashmore Asset Management lndonesia, Cipta­dana Asset Management, Eastspring In­vest­ments, First State Invest­ments, Trimegah Aset Management, dan Aberdeen Asset Management,” pungkas Silvano.
(we/mtc)

Close Ads X
Close Ads X