Investor Asing Angkat Kaki Seiring Ketidakpastian Global

Jakarta – Analis pasar modal Reza Priyambada menilai, dana investor asing yang ke luar dari pasar saham dalam negeri seiring dengan ketidakpastian sentimen global, terutama kebijakan suku bunga acuan bank sentral AS (Fed Fund Rate).

“Aksi jual investor asing merespon ketidakpastian kenaikan Fed Fund Rate, situasi itu juga mempengaruhi bursa saham di kawasan Asia,” ujarnya yang juga Analis Binaartha Sekuritas tersebut, kemarin.

Ia mengatakan, antisipasi sejumlah data ekonomi dari AS yang akan diumumkan dan kebijakan-kebijakan dari Presiden AS Donald Trump mempengaruhi investor. Situasi yang belum pasti membuat investor, teru­tama asing, cukup hati-hati masuk ke pasar negara-negara berkembang.

Dari dalam negeri, Reza menilai, sentimennya cukup bagus didukung sejumlah data ekonomi yang positif, seperti surplus neraca perdagangan Indonesia, turunnya defisit neraca berjalan Indonesia, perbaikan pere­konomian dunia dan Indonesia.

“Situasi itu menandakan perbaikan perekonomian dunia dan Indonesia,” katanya.

Badan Pusat Statistik (BPS) me­ngumumkan surplus neraca per­dagangan Januari 2017 mencapai US$1,40 miliar yang berasal dari nilai ekspor sebesar US$13,4 miliar dan nilai impor sebesar US$11,9 miliar.

Bank Indonesia (BI) mencatat defisit transaksi berjalan kuartal keempat tahun lalu sebesar US$1,8 miliar (0,8 persen dari PDB) atau lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya, yaitu sebesar US$4,7 miliar (1,9 persen dari PDB).

Terkait pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta, Reza me­nuturkan, tidak akan banyak mem­pengaruhi pasar saham domestik dan bukan menjadi sentimen utama.

Sementara itu, Direktur Pe­ngem­b­angan BEI Nicky Hogan bilang, persentase kepemilikan in­vestor asing di pasar saham do­mestik cenderung berkurang, hal itu dikarenakan me­ning­katnya jumlah investor do­mestik.

“Memang, kalau dilihat angka kepemilikan dana investor asing sedikit menurun. Itu justru luar biasa karena kepemilikan investor lokal naik seiring dengan bertambahnya jumlah investor. Saya melihat investor lokal semakin aktif mengakumulasi dan bertransaksi di saham pasar modal domestik,” tutur Nicky.

Berdasarkan data BEI, sejak awal tahun hingga 17 Februari 2017, investor asing membukukan jual bersih atau foreign net sell sebesar Rp900,8 miliar.

Sementara, berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), kepemilikan saham investor asing per Januari 2017 sebanyak Rp1.682,839 triliun atau sekitar 54,01 persen dari total nilai aset saham.

“Pada awal tahun lalu, persentase kepemilikan investor asing mencapai sekitar 64 persen,” paparnya. (ant)

Close Ads X
Close Ads X