IHSG Diprediksi Uji Level 5.300

IHSG
Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan pertama Agustus 2016 diprediksi mengu­ji level 5.300. HD Capital memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada 2016 bisa di atas 5,4 persen sebagai efek dari dana masuk amnesti pajak. Pemerintah mem­pertahankan skenario pe­r­tum­buhan ekonomi 2016 sebesar 5,0 – 5,4 persen di tengah efek dari amnesti pajak dan belanja pemerintah.

“Karena efek dari dana masuk tax amnesty atau dorongan belanja pemerintah sudah bisa tersalurkan sehingga hal ini akan berdampak positif bagi saham consumer dan properti,” tulis HD Capital dalam website resminya, Minggu (31/7).

Dia masih merekomendasikan untuk mengejar saham kon­sumsi, auto, dan makanan serta lapis dua seperti ASII, AISA, BSDE, dan SMRA. Target harga untuk ASII yakni Rp8.050, AISA Rp2.200, BSDE Rp2.200, dan SMRA Rp1.850. Pada perdagangan Jumat (29/7) IHSG ditutup turun 1,57 persen ke posisi 5.215,99.

Bakal Tertekan Profit Taking
Analis PT NH Korindo Se­curities Indonesia, Reza Pri­yambada mengatakan, pada perdagangan di pekan depan, tren penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di­per­kirakan akan tertekan oleh maraknya aksi ambil untung, laju indeks pun berpotensi berbalik menurun.

Reza Priyambada men­je­laskan, meski pergerakan IHSG masih tercatat positif, namun sinyal profit taking semakin tampak jelas. Akibatnya, lanjut dia, potensi penguatan lanjutan pada IHSG bisa berkurang.

“IHSG pun menyimpan po­tensi pembalikan arah, seiring dengan aksi profit taking pelaku pasar. Jika kondisi tersebut terjadi, maka laju IHSG dapat berbalik melemah,” kata Reza.
Namun, Reza berharap, rilis data-data ekonomi domestik bisa mencatatkan hasil positif dan tidak ada sentimen negatif yang bisa menekan IHSG menuju tren penurunan yang lebih dalam.
“Tetap cermati sentimen yang ada, terutama jika sentimen pelemahan lanjutan masih ter­jadi,” ucapnya.

Lebih lanjut Reza meng­ungkapkan, pada per­dagangan di pekan depan laju IHSG di­per­kirakan akan berada pada ren­tang support 5.175-5.188, sedangkan target resisten di kisaran 5.270-5.375.
Dia menyebutkan, indikator shooting star berhasil melampaui area upper bollinger band (UBB), sedangkan MACD men­coba ber­tahan dengan histo­gram positif yang mulai naik. Se­mentara, indikator RSI, sto­chas­tic dan William’s %R mulai terbatas kenaikannya. “Laju IHSG berada di atas area target support 5.150-5.185 dan sempat juga melampaui area target resisten 5.250-5.275,” jelas Reza.

Dengan demikian, kata Reza, pola penguatan IHSG yang dihantui aksi profit taking pada perdagangan di pekan depan mesti disikapi pelaku pasar dengan mempertimbangkan tujuh saham di antaranya MLPL akan berada pada kisaran 346-446, disarankan beli selama diperdagangkan di atas 412 dan cut-loss di level 410, BEST akan berada pada kisaran 290-372, disarankan beli selama diperdagangkan di atas 340 dan cut-loss di level 338, INTP akan berada pada kisaran 16450-17450, disarankan beli selama diperdagangkan di atas 16950 dan cut-loss di level 16900, ELSA akan berada pada kisaran 480-560, disarankan beli selama diperdagangkan di atas 530 dan cut-loss di level 525, ADHI akan berada pada kisaran 2700-2930, disarankan beli selama diperdagangkan di atas 2800 dan cut-loss di level 2790, ISSP akan berada pada kisaran 256-282, disarankan beli selama diperdagangkan di atas 258 dan cut-loss di level 254 dana saham BSDE akan berada pada kisaran 2020-2130, disarankan beli selama diperdagangkan di atas 2080 dan cut-loss di level 2060.
(ipc)

Close Ads X
Close Ads X