RI-Inggris Sepakati Bisnis Senilai US$19,02 Miliar

London | Jurnal Asia
Pengusaha Indonesia dan Inggris menandatangani kesepakatan bisnis senilai 19,02 miliar dolar AS dalam Forum Bisnis Pengusaha Indonesia-Inggris di Hotel Mandarin London, Rabu. “Hari ini banyak dilakukan penandatanganan deal business secara b to b, ada 15 MoU yang akan ditandatangani oleh pihak swasta atau BUMN dari kedua negara,” kata Menlu Retno Mar­­sudi di London, Rabu. Me­nu­rut Menlu kesepakatan b to b (business to business) antara peng­usaha kedua negara itu me­nyu­sul kesepakatan antar­pe­merintah kedua negara.

“Inggris melihat karakteristik Indonesia yang dapat diting­katkan kerja samanya sehingga nilai kesepakatn bisnis cukup besar dan diperkirakan akan meningkat,” katanya. Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri menghadiri acara Forum Bisnis Pengusaha Indonesia dan Inggris itu.

BKPM Franky Sibarani dalam kesempatan itu mengatakan BKPM baik di Jakarta maupun perwakilan di London siap melayani pengusaha Inggris yang akan berusaha di Indonesia. “Kami siap memfasilitasi peng­usaha yang akan berinvestasi di Indonesia, kami membuka sektor yang lebih luas untuk investasi,” kata Franky. Pemerintah Indonesia terus memperbaiki iklim berusaha dan investasi. “Antara lain kami mempercepat proses pemerik­saan kepabeanan,” kata Franky.

Dalam kesempatan itu hadir juga Menteri Perdagangan Inggris Mark Price, Menteri Perdagangan RI Thomas Lembong. Sementara itu Presiden Jokowi an­tara lain mengatakan saat ini per­­ekonomian Indonesia stabil ter­­lihat dari nilai tukar rupiah dan IHSG. Presiden me­­nye­butkan pem­­bangunan infra­struktur dan in­ves­­tasi me­ru­pakan mesin untuk me­­ning­­katkan pertumbuhan eko­nomi.

Presiden juga menyebutkan dirinya melakukan perombakan kabinet yang kemudian disusul dengan pengumuman paket kebijakan ekonomi. “Kami akan terus melanjutkan reformasi ekonomi dan keterbukaan,” kata Presiden Jokowi. (ant)

Close Ads X
Close Ads X