Siapkan Anggaran Rp120 M Bangun Rumah Deret

Bandung – Pemkot Bandung akan membangun rumah deret sebanyak 479 unit di RW 11, Kelurahan Tamansari, Kecamatan Bandung Wetan, mulai Mei mendatang.

Proyek tersebut diperkirakan akan menghabiskan anggaran Rp120 miliar. Rumah deret dibangun di atas lahan milik Pemkot Bandung seluas 7.945 meter persegi, yang saat ini dihuni sekira 150 kepala keluarga.

Nantinya, mereka akan direlokasi terlebih dahulu, sambil menunggu pembangunan selesai. Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman Prasarana Sarana Utilitas Pertanahan dan Pertamanan (DPKP3) Kota Bandung Arif Prasetya mengakui, persoalan anggaran untuk pembangunan rumah deret kini telah tuntas.

Saat ini, pihaknya tengah menyiapkan administrasi dan menjalin komunikasi intensif dengan warga di kawasan tersebut.

“Masyarakat existing sekitar 150 kepala keluarga. Saat pembangunan mereka akan dipindahkan terlebih dahulu ke tempat relokasi,” kata Arif, kemarin.

Nantinya, Pemkot tidak akan memberikan uang ganti rugi kepada 150 kepala keluarga (KK) tersebut, karena mereka tinggal di atas lahan milik pemerintah.

Meski demikian, pihaknya tetap akan menjalin komunikasi dengan warga, menghindari munculnya gejolak di tengah-tengah masyarakat.

“Setelah (APBD) ketok palu, langsung running. Kami harus bertemu warga. Selama pembangunan mereka akan dipindahkan,” katanya.

Saat ini, diakui Arif, pihaknya tengah mencari tempat relokasi yang tidak terlalu jauh. Agar proses pemindahannya bisa lebih mudah. Sebagai alternatif, pihaknya berharap Rusun Rancacili bisa menjadi tempat relokasi, untuk sementara waktu.

“Semoga Rancacili bisa segera diserahterimakan. Karena itu kan dari APBN. Di sana memungkinkan untuk kemudian memasukkan sementara warga,” beber dia.

Kabid Perumahan DPKP3 Kota Bandung Nunun Yuniarti menjelaskan, rumah deret Tamansari berlokasi di RW 11, Kelurahan Tamansari, Kecamatan Bandung Wetan. Rencananya akan dibangun 479 unit atau tiga kali lipat dari jumlah KK existing.

“Kami ingin merealisasikan konsep membangun tanpa menggusur. Makanya saat pembangunan, warga sementara akan dipindahkan. Entah ke tempat penampungan sementara atau sewa gedung, itu masih tahap pembicaraan,” terangnya.

Bila melihat jadwal, pihaknya akan mulai melakukan proses lelang manajemen konstruksi, analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) dan lainnya pada awal Maret mendatang. Proses selanjutnya pembuatan design and build.

“Ground breaking sekitar Mei atau Juni dan direncanakan bulan Desember sudah rampung pembangunannya,” ujar dia.

Sementara itu, pengamat permukiman Institut Teknologi Bandung (ITB) Haryo Winarso mengingatkan, proses relokasi warga Tamansari jangan sampai menimbulkan masalah baru. Komunikasi yang baik, menurut dia akan mengurangi munculnya masalah.

“Pertama jangan terlalu jauh tempat relokasinya. Kalaupun ternyata jauh, harus ada alternatif solusi agar aktivitas warga juga tetap berjalan baik. Menyediakan bus misalnya,” katanya.
(oz)

Close Ads X
Close Ads X