Perusahaan Harus Bangun Hunian untuk Pekerja

Jakartya – Dalam kurun waktu lima tahun ke depan, generasi milenial yang bekerja dan bermukim di Jakarta, terancam tidak bisa membeli dan memiliki rumah. Adapun penyebabnya adalah kenaikan pendapatan tidak sejalan dengan kenaikan harga rumah.

Melihat hal tersebut, Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Syarif Burhanuddin menyampaikan, ada baiknya perusahaan-perusahaan yang memiliki lahan menganggur (idle) sejak sekarang mulai membangun hunian vertikal untuk para karyawannya. Tentunya lokasi tidak boleh jauh dari kantor para karyawannya.

“Dengan begitu, maka tentu upaya ini akan mampu menekan pengeluaran para karyawan dalam hal biaya transportasi sehari-harinya,” ujarnya, akhir pekan kemarin. Pembangunan itu misalnya lahan kosong MNC Group dikerjasamakan, bangun hunian vertikal. Maka itu akan lebih memudahkan transportasi para pekerjanya. Dan itu harus dibiasakan.

Menurutnya jika para karyawan tersebut membeli rumah di kawasan pinggiran (remote area), maka tentu cicilan per bulan tidak akan bisa ter-cover oleh gaji bulanan. Ditambah lagi, biaya transportasi yang harus dikeluarkan jika jauh dari lokasi kerja.

“Ujung-ujungnya per bulan itu bisa banyak pengeluarannya, belum lagi masalah waktu dan lainnya,” jelasnya.

Maka dari itu, Syarif mendesak perusahaan mulai memanfaatkan lahan nganggur (idle) miliknya untuk membangun hunian vertikal bagi para karyawannya.

Nantinya juga perusahaan bisa bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan melalui fasilitas Pemberian Uang Muka Perumahan (PUMP).

“Harusnya lahan idle perusahaan dikerja samakan, dan mereka (karyawan) akan cicil itu. BPJS bisa bantu di situ dari aspek pembiayaannya. Dengan PUMP BPJS itu berarti kan salah satu persoalannya pekerja dimudahkan,” tukasnya. (oc)

Close Ads X
Close Ads X