Kejar Mudik 2017 | Pembangunan Tol Solo-Ngawi dan Trans Sumatera Dikebut

Sejumlah pekerja menyelesaikan pembangunan Tol Palembang Indralaya (Palindra) di Kecamatan Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Selasa (26/7). Tol Palindra sebagai bagian dari proyek tol Trans Sumatera ini terbagi menjadi tiga seksi yang pembangunannya mencapai kurang lebih 32 persen dan ditargetkan dapat beroperasi pada awal tahun 2017. ANTARA FOTO/ Feny Selly/aww/16.

Salatiga – Pembangunan Jalan Tol Solo-Kertosono ruas Solo-Ngawi terus mengalami progres positif sejak dibangun pada September 2015 silam.

Ruas Tol Solo-Ngawi sepanjang 90,10 kilometer ini dirancang dalam empat seksi pengembangan oleh pemerintah dan juga Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Solo Ngawi Jaya (SNJ).

Salah ruas yang dibangun pemerintah adalah Seksi I dari Colomadu-Karanganyar sepanjang 20,9 kilometer dengan progres per 17 Februari 2017 lahan di jalan utama sudah 100 persen dan konstruksi 97,215 persen. Sedangkan PT SNJ bertanggung jawab membangun dari Karanganyar sampai Ngawi sepanjang 69,35 kilometer.

Rinciannya paket 1 dari Karanganyar-Mantingan dengan panjang 35,15 kilometer dan paket 2 Mantingan-Ngawi sepanjang 34,2 kilometer.

“Paket 1 konstruksinya sudah 73 persen dengan pembebasan lahan mencapai 91,7 persen. Paket dua konstruksinya baru 48,8 persen dengan pembebasan lahan sudah 92,4 persen,” kata Direktur Utama PT SNJ David Wijayatno, di lokasi Proyek Tol Semarang-Solo, akhir pekan kemarin.

Untuk merealisasikan tol yang rencananya akan beroperasi pada mudik 2017 ini PT SNJ dan pemerintah harus merogoh kocek hingga Rp 5,14 triliun.

Trans Sumatera
Sementara itu pembangunan jaringan Tol Trans Sumatera Ruas Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi juga terus dikebut mengingat jadwal pengoperasiannya tahun ini.

Hingga saat ini, proses pembebasan lahannya telah mendekati rampung yang ditandai dengan perkembangan konstruksi yang sudah lebih dari separuhnya.

“Progres pemebasan tanah saat ini sudah sebesar 86 persen, sementara progres fisiknya memasuki 51 persen dan rencana operasi tetap pada akhir tahun 2017,” kata Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Arie Setiadi Moerwanto.

Ruas tol ini terdiri dari lima seksi dengan seksi I dibangun pemerintah sedangkan empat lainnya menjadi tanggung jawab Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jasamarga Kualanamu Toll.

Adapun total investasi yang dibutuhkan untuk membangun ruas tol ini adalah Rp 4,072 triliun dengan biaya tanah Rp 441 miliar dan biaya konstruksi sebesar Rp 1,759 triliun.

Selain ruas tersebut, beberapa ruas lainnya di Trans Sumatera seperti Medan-Binjai sepanjang 10,46 kilometer, Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 13,93 kilometer, dan Palembang-Simpang Indralaya sepanjang 17,03 kilometer siap dioperasikan tahun ini.

Berdasarkan penugasan melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 100 Tahun 2014, PT Hutama Karya (Persero) ditunjuk untuk membangun 4 ruas Tol Trans Sumatera.

Karena masuk proyek prioritas, 4 ruas tol ini direncanakan dapat beroperasi pada 2019. Meski demikian, ada beberapa seksi dari ruas-ruas tersebut yang bisa dibuka mulai tahun depan.

Medan-Binjai
Ruas ini hanya dibagi menjadi 3 seksi, yaitu Tanjung Mulia-Helvetia, Helvetia-Semayang, dan Semayang-Binjai. Seluruhnya ditargetkan beroperasi tahun depan.

Seksi 1 dengan panjang 6,27 kilometer, Tanjung Mulia-Helvetia diharapkan bisa beroperasi pada Desember 2017 Untuk pembebasan tanahnya ditargetkan akhir tahun ini, sementara konstruksinya diharapkan selesai pada Oktober tahun depan.

Seksi 2 dengan panjang 6,175 kilometer, Helvetia-Semayang ditargetkan beroperasi pada Februari tahun depan. Sebelum itu, Hutama Karya mengerjakan konstruksi yang direncanakan selesai pada Desember tahun ini.

Dengan panjang 4,275 kilometer, Seksi 3 yakni Semayang-Binjai diharapkan beroperasi pada 2017. Sama dengan seksi 2, konstruksinya ditargetkan bisa selesai akhir tahun ini.

Palembang-Simpang Indralaya
Seperti Medan-Binjai, ruas ini juga terdiri dari 3 seksi dengan total panjang. Ruas ini pun diharapkan bisa mulai beroperasi tahun depan.

Pada seksi 1, Palembang-Pamulutan ditargetkan bisa beroperasi pada Februari 2017. Akhir tahun ini, konstruksi jalan tersebut direncanakan sudah bisa rampung. Seksi 2, rencananya Pemulutan-KTM dioperasikan pada Agustus 2017. Sebelumnya, konstruksi dirampungkan pada Juni 2017.

Sedangkan pada seksi 3, KTM-Indralaya dalam proses konstruksi sampai Juni 2017. Jika tercapai, operasional seksi ini bisa dilangsukan pada Agustus 2017.
(kc)

Close Ads X
Close Ads X