Hunian Kelas Menengah Masih Jadi ‘Anak Tiri’

Jakarta – Properti hunian kelas premium yang banyak diminati konsumen mudah ditemui di Jabodetabek. Perumahan murah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) pun sama.

Apalagi pemerintah terus menggenjot program 1 juta rumah. Namun, yang sejauh ini tak terlalu menjadi perhatian pemerintah adalah hunian yang berada di antara hunian premium dan hunian MBR.

“Tapi satu hal saya terpikir ketika yang bawah dibantu, yang atas sudah mandiri, yang tengah kan jadi anak tiri kalau nggak dibantu,” kata Country General Manager Rumah123 Ignatius Untung kemarin.

Dia pun menilai pemerintah perlu membantu masyarakat menengah selain membantu masyarakat MBR. Akan tetapi dia menjelaskan, bentuk bantuan antara keduanya tidak lantas disamakan.

“Jadi menurut Saya bantuannya itu jadi bukan paket yang sama antara bawah sama tengah. Jadi jangan dipukul rata semua dianggap sama kalau pukul rata susah juga,” lanjutnya. Indonesia, menurutnya juga perlu belajar dari negara lain, misalnya Hong Kong dan Singapura. Meskipun kedua negara itu termasuk kategori negara dengan harga properti tertinggi tapi negara tersebut tetap memerhatikan masyarakatnya agar tak kesulitan memiliki hunian.

“Kita bisa belajar dari negara lain kayak Hong Kong dan Singapura yang masuk 10 negara dengan harga properti termahal di dunia mereka sudah konsen ke sini dan mereka punya program supaya warga negara bisa punya properti,” tambahnya. (rc)

Close Ads X
Close Ads X