Genjot Satu Juta Rumah | Perumnas Targetkan Bangun Rumah MBR 60 Ribu Unit

Jakarta – Pasca dilantik Menteri Badan Usaha Milik Negara, Rini Soemarno sebagai Ketua Dewan Pengawas Perusahaan Umum Pembangunan Rumah Nasional (Perumnas) Saleh Husin menargetkan akan membangun rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebanyak 60 ribu unit.

“Pencapaian target tersebut merupakan salahsatu strategi meneggenjot program satu juta rumah. Pasalnya hingga kini backlog masih besar. Kami ingin melaksanakan apa yang menjadi keinginan Presiden,” kata Saleh akhir pekan kemarin.

Saleh mengakui, bukan persoalan mudah untuk merealisasikan keinginan kepala negara. Menurutnya, diperlukan sinergi antarpemangku kepentingan terkait, untuk mempercepat program tersebut. Sehingga, Nawacita Presiden Jokowi pun bisa tercapai.

“Misalnya seperti Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat), BUMN lainnya seperti PP (Pembangunan Perumahan), Adhi Karya, juga asosiasi untuk membangun rumah masyarakat,” katanya.

Hingga saat ini, Perum Perumnas telah berhasil membangun sebanyak 30 ribu rumah murah bagi MBR. Pada tahun ini, Saleh menargetkan jumlah itu bisa meningkat dua hingga tiga kali lipat.

Sebelumnya Perumnas bersama PT Kereta Api Indonesia telah menandatangani nota kesepahaman pengembangan kawasan yang terintegrasi dan inklusif berbasis Transit Oriented Development atau TOD.

Direktur Utama Perum Perumnas, Bambang Triwibowo, mengatakan, kerja sama ini merupakan pemanfaatan lahan strategis di sekitar lahan stasiun milik PT KAI yang tidak terpakai.

“Melalui MoU ini kami berharap mampu memberikan alternatif hunian bagi masyarakat yang lebih efisien, karena dengan konsep TOD memudahkan mobilitas bagi masyarakat,” ujar Bambang beberapa waktu lalu.

Melalui konsep TOD ini, ia mengatakan akan mendekatkan jarak pengguna kereta api, menciptakan efisiensi biaya, waktu, dan tenaga bagi masyarakat, sehingga mampu meningkatkan kualitas hidup di perkotaan.

Hunian berkonsep TOD ini berbentuk hunian vertikal atau rumah susun. Hunian ini akan dilengkapi dengan area komersial untuk ruang sosialisasi para penghuni dan area fasilitas umum yang semuanya terintegrasi dalam satu kawasan.

Direktur Korporasi dan Pengembangan Bisnis Perumnas, Galih Prahananto, menjelaskan proyek TOD ini akan menyediakan sekitar lima ribu hunian baru yang dan membutuhkan investasi sekitar Rp2 triliun.

Pembangunan ini diupayakan berlangsung selama dua hingga empat tahun, setelah dilakukan pemasangan tiang pancang atau groundbreaking. (vv)

Close Ads X
Close Ads X