Jakarta – Pemerintah bakal memulai persiapan studi kelayakan (pra-FS) proyek kereta semicepat Jakarta-Surabaya pada awal Mei 2017.
Total anggaran yang dialokasikan negara untuk melakukan pra studi kelayakan tersebut mencapai Rp40 miliar melalui pos anggaran Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
“Anggaran sekitar Rp30 miliar, Rp40 miliar,” tutur Menteri Perencaan Pembangunan Nasional Bambang PS Brodjonegoro usai menghadiri rapat koodinasi di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jumat (24/3).
Secara terpisah, Direktur Jenderal Perkeretaapian Prasetyo Boeditjahjono mengungkapkan pra FS proyek kereta cepat akan dilaksanakan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dengan melibatkan para ahli dari berbagai bidang terkait, termasuk dari konsultan Jepang Japan International Corporation Agency (JICA).
Targetnya, lanjut Prasetyo, pra-FS bisa rampung dalam 7 bulan atau pada akhir November 2017 mendatang. Namun demikian, pada akhir Juli, pemerintah berharap sudah bisa mendapatkan gambaran lebih jelas mengenai proyek kereta semi cepat tersebut.
Terkait sumber daya kereta tersebut, Prasetyo mengungkapkan, pemerintah menginginkan kereta semicepat itu menggunakan listrik.
“Tapi mungkin pakai diesel dulu supaya tidak terlalu mahal,” ujarnya. Edi Sukmoro, Direktur Utama PT KAI (Persero), mengungkapkan perseroan akan membantu dalam pelaksanaan pra studi kelayakan ini. “BPPT, Dirjen [Perkeretaapian], dan PT KAI akan membantu [pra FS],” ujar Edi. (cnn)