Prastudi Kelayakan Kereta Semicepat Telan Rp40 Miliar

Sebuah truk melintas di area proyek konstruksi Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Kawasan perkebunan Walini Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Jumat (17/3). Menurut PT. Kereta Cepat Indonesia-China, pengerjaaan fisik secara parsial proyek kereta cepat sepanjang 142.3 kilometer tersebut direncanakan dimulai kembali pada Maret 2017 sambil menyelesaikan proses pembebasan lahan yang telah selesai lebih darI 60 persen dari luas penguasaan lahan. ANTAR FOTO/Novrian Arbi/foc/17.

Jakarta – Pemerintah bakal memulai persiapan studi kelayakan (pra-FS) proyek kereta semicepat Jakarta-Surabaya pada awal Mei 2017.

Total anggaran yang di­alo­kasikan negara untuk melakukan pra studi kelayakan tersebut mencapai Rp40 miliar melalui pos anggaran Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemen­terian Perhubungan (Kemenhub).

“Anggaran sekitar Rp30 miliar, Rp40 miliar,” tutur Menteri Pe­ren­caan Pembangunan Nasional Bambang PS Brodjonegoro usai menghadiri rapat koodinasi di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jumat (24/3).

Secara terpisah, Direktur Jen­deral Perkeretaapian Pra­setyo Boeditjahjono mengung­kap­kan pra FS proyek kereta cepat akan dilaksanakan oleh Badan Pengkajian dan Pe­nera­pan Teknologi (BPPT) dengan melibatkan para ahli dari berbagai bidang terkait, termasuk dari konsultan Jepang Japan International Corporation Agency (JICA).

Targetnya, lanjut Prasetyo, pra-FS bisa rampung dalam 7 bulan atau pada akhir November 2017 mendatang. Namun demikian, pada akhir Juli, pemerintah berharap sudah bisa mendapatkan gambaran lebih jelas mengenai proyek kereta semi cepat tersebut.

Terkait sumber daya kereta tersebut, Prasetyo me­ngung­kapkan, pemerintah menginginkan kereta semicepat itu menggunakan listrik.

“Tapi mungkin pakai diesel dulu supaya tidak terlalu mahal,” ujarnya. Edi Sukmoro, Direktur Utama PT KAI (Persero), mengung­kap­kan perseroan akan membantu dalam pelaksanaan pra studi kelayakan ini. “BPPT, Dirjen [Perkeretaapian], dan PT KAI akan membantu [pra FS],” ujar Edi. (cnn)

Close Ads X
Close Ads X