Medan | Jurnal Asia
Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I tegaskan harga elpiji 3 Kilogram (Kg) ditingkat distributor sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) sesuai pemerintah daerah. Bahkan, stok mencukupi untuk kebutuhan masyarakat.
Pantauan Pertamina dan berdasarkan laporan warga, harga elpiji 3 kg di tingkat pengecer bergerak naik. Khusudnya di wilayah Kota Medan dan Deli Serang.
“Kami menengaskan bahwa harga elpiji 3 kg di wilayah Sumatera Utara tidak berubah tetap sesuai HET. Untuk Medan dan Deli Serdang Rp16 ribu per tabung di pangkalan elpiji Pertamina,” kata Unit Manager Comm, Rel & CSR MOR I, Roby Hervindo, Rabu (22/1/2020).
Pihaknya menengarai kenaikan disebabkan kepanikan sebagian warga akibat pemberitaan akan dicabutnya subsidi elpiji 3 kg. Sehingga mereka membeli elpiji melebihi kebutuhan normal.
Situasi ini dimanfaatkan pedagang eceran dengan mengerek harga elpiji 3 kg. Di beberapa pengecer, harga elpiji 3 kg mencapai Rp35 ribu per tabung.
“Kami imbau warga jangan panik sehingga jadi korban pengecer. Belilah elpiji di pangkalan Pertamina, dengan harga sesuai HET dan stok tersedia mencukupi. Bahkan penyaluran elpiji di Januari ini sudah kami tambah,” ucapnya.
Sejak 1 hingga 20 Januari 2020, Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I telah menyalurkan 6,86 juta tabung di seluruh Sumut. Jumlah ini meningkat 6,15 persen dibanding periode serupa tahun lalu. Yaitu sejumlah 6,43 juta tabung.
Menghadapi momen tahun baru Imlek, Pertamina MOR I menyiapkan penambahan fakultatif elpiji 3 kg. Yaitu sebanyak 421 ribu tabung yang dapat disebar sesuai kebutuhan.
“Jika ada pangkalan yang terindikasi melanggar ketentuan, harap laporkan pada kami untuk kami periksa dan tindak,” ucapnya.
Pihaknya juga menegaskan kembali agar masyarakat menggunakan elpiji sesuai peruntukan. Masyarakat mampu, pengusaha hotel, restoran, komersial dan industri harus menggunakan elpiji non subdisi yaitu Bright Gas 5.5 kg, Bright Gas 12 kg, elpiji 12 kg dan elpiji 50 kg.(nty)