Penjualan Apartemen di Jakarta Naik 71Persen

Jakarta | Jurnal Asia
Berbeda dengan sektor per­kan­toran, pasar properti untuk seg­men hunian di Jakarta justru me­ngalami kenaikan. Lembaga riset properti Jones Lang LaSalle (JLL) mencatatkan ada kenaikan pembelian di sektor pasar kon­do­minium. Kondominium dalam hal ini adalah unit apartemen yang dibeli dengan tujuan milik.

“Tingkat penyerapan kon­dominium pada kuartal III-2015 mencapai 2.400 unit sedangkan pada kuartal II-2015 hanya sebesar 1.400 unit,” ujar Head of Residential JLL Luke Rowe dalam paparannya di Kantor JLL, Jakarta, Rabu (7/10).

Artinya ada kenaikan pen­jualan hingga 71,42%‎ dalam kurun waktu 3 bulan yakni Juli-September 2015. Ia mengatakan, peningkatan pen­jualan terjadi di sektor kon­dominium kelas menengah ya­ng mendominasi pasokan baru yang diluncurkan ke pasar da­selama kuartal III. Harga jual konduminium kelas menengah pada kuartal III-2015, menurut catatan JLL berada pada kisaran Rp25 juta per meter persegi atau Rp450 juta untuk apartemen tipe 18. “Hal ini dimanfaatkan se­jumlah pengembang untuk mela­kukan pendekatan barum harga dan momentum untuk memulai penjualan,” jelas dia.

Sebelumnya diungkapkan bah­wa bisnis sewa perkantoran di Jakarta ikut terdampak oleh adanya perlambatan per­tum­buhan ekonomi nasional dan penu­runan nilai tukar rupiah yang terjadi dalam beberapa bulan belakangan. Hal tersebut terlihat dari perkembangan harga sewa ruang perkantoran secara kuartalan (Q to Q).

Head of Research Jones Lang LaSalle (JLL), James Taylor mengungkapkan ada penurunan pada harga sewa rata-rata per­kantoran kelas premium. “Saat ini (Kuartal III 2015), harga sewa perkantoran mengalami penurunan sekitar 1,6% secara Q to Q,” ujar James Taylor.

Berdasarkan hasil riset JLL, harga sewa perkantoran grade A atau perkantoran kelas paling atas mengalami penurunan dari sekitar Rp 460.000 per meter persegi per bulan di Kuartal II-2015 menjadi sekitar Rp450.000 per meter persegi per bulan di Kuartal III-2015.
(dtf)

Close Ads X
Close Ads X