Pengusaha Mulai Was-was | Dolar AS Dijual Rp14.000

Petugas menata tumpukan uang dolar AS di Cash Center Bank Mandiri, Jakarta, Rabu (18/4). Bank Indonesia mencatat total utang luar negeri Indonesia per Februari 2018 berada pada posisi 356,23 miliar dolar AS atau naik 9,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang terdiri atas utang pemerintah dan bank sentral sebesar 181,4 miliar dolar AS dan utang swasta sebesar 174,8 miliar dolar AS. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/ama/18.

Jakarta – Dolar Amerika Serikat (AS) semakin mendekati Rp 14.000. Kian perkasa, dolar tembus level Rp 13.988. Dikutip dari data Reuters, Senin (23/4), pada perdagangan kemarin, level tertinggi dolar AS ada di Rp 13.988, dan terendah di Rp 13.955.

Kondisi ini membuat para importir was-was karena nilai kontrak mereka dalam dolar AS bakal melambung.

“Jangan sampai Rp 14.000, kritisnya 14 (Rp 14.000). Kita punya kontrak tahunan, kalau tiba-tiba melonjak naik repot juga,” ujar Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi), Adhi S Lukman, di Kementerian Perindustrian, Senin (23/4).

Adhi menjelaskan, penguatan dolar AS terhadap rupiah berpengaruh pada harga bahan baku impor. Contohnya gula, garam, kedelai, dan jagung.

Produk bahan baku impor memakai kontrak tahunan, namun jika nilai tukar dolar AS menguat terhadap rupiah maka otomatis ada penyesuaian.

“Tapi kalau bahan baku tahunan seperti gula garam, kedelai, jagung pasti ada penyesuaian, meskipun kita kan kontraknya basisnya dolar. Jadi kalau ada pelemahan rupiah berpengaruh ke bahan baku, kita sudah merencanakan dan ada toleransinya, dari sekian sampai sekian, jangan sampai pecah ke 14.000,” tutur Adhi.

Dalam beberapa waktu belakangan ini, perdagangan Senin merupakan level dolar AS yang paling tinggi.

Pelemahan rupiah disebabkan oleh faktor eksternal. Salah satunya karena ekspektasi pelaku pasar terhadap kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed).

“Faktor pendorongnya eksternal. Yield SUN 10 tahun AS kembali menyentuh 3%. Pasar berekspektasi Fed akan menaikkan suku bunga lebih dari 3 kali. Apalagi data-data terakhir cukup baik seperti data ketenagakerjaan (klaim pengangguran dan non farm payrolls) dan indeks PMI dan kepercayaan konsumen,” kata Ekonom BCA David Sumual.

Nilai tukar ringgit Malaysia terhadap dolar AS juga melemah dalam lima hari terakhir. Nilai tukar ringgit berada di level 3,89 ringgit Malaysia per dolar AS pada hari ini.

Ringgit Malaysia berada di level terkuatnya di level 3,88 per dolar AS selama lima hari terakhir ini pada Kamis (19/4).

Mata uang regional Asia Tenggara lainnya seperti Baht juga mengalami pelemahan terhadap dolar AS dalam lima hari terakhir ini. Nilai tukar baht Thailand terhadap dolar AS saat ini berada di level 31,36. Nilai tukar baht Thailand terhadap dolar AS berada di posisi terkuatnya di level 31,18 per dolar AS.

-Terjual Rp14 Ribu

Sementara itu, harga dolar Amerika Serikat (AS) mencapai Rp 14.000 di tempat penukaran uang (money changer) Emerald di Kawasan Sabang Jakarta Pusat. Sementara, dolar yang dipegang masyarakat dihargai Rp 13.700. Salah seorang kasir yang enggan disebut namanya mengatakan, harga tersebut berlaku mulai hari Senin.

“Jual per dolar Rp 13.700, belinya Rp 14.000. Jual itu, bapak punya dolar ditukar dengan rupiah,” kata dia di Money Changer Emerald Jakarta, Senin (23/4).

Dia mengatakan, Jumat pekan lalu harga dolar sempat mencapai Rp 14.050. Harga tersebut bertahan hingga hari Minggu atau penghujung pekan. Kemudian, pihak money changer membeli dolar dari masyarakat seharga Rp 13.600.

“Hari minggu itu (masyarakat) jual Rp 13.600. Beli Rp 14.050,” ungkapnya.

Dia mengaku, harga dolar naik pada hari Jumat pekan lalu. Di awal pekan lalu, dolar masih bertahan di kisaran rata-rata Rp 13.950.

Sementara, UDA Metro Exchange melepas dolar seharga Rp 13.920. Kemudian, membeli dolar dari masyarakat seharga Rp 13.750. “Itu yang terbaru hari ini,” kata Asep kasir tersebut.

Pekan lalu, Asep mengaku harga dolar Rp 13.890. Kemudian, harga yang beli ke masyarakat Rp 13.650. “Jadi dolarnya naik,” tutupnya. (dtf/put)

Close Ads X
Close Ads X