Pemerintah Berupaya Berantas Tambang Timah Ilegal

Jakarta | Jurnal Asia
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertekad membenahi tambang timah ilegal di Bangka Belitung (Babel), yang sudah berlangsung puluhan tahun. Menteri ESDM Sudirman Said ditunjuk sebagai koordinatornya.

“Barusan kami membicarakan mengenai penambangan timah, bagaimana menata pertambangan timah di Babel. Karena banyak sekali tambang rakyat yang tidak miliki syarat legal, lingkungan, maupun teknis. Tadi Presiden memberikan arahan supaya Kementerian ESDM mengkoordinir seluruh proses penataan. Jadi nanti kerjasama dengan BUMN, karena PT Timah kan BUMN, terus dengan Gubernur, Bupati,” tutur Sudirman usai rapat dengan Presiden dan sejumlah menteri di kantor Presiden Jakarta, Kamis (25/6).

Sudirman mengatakan, dirinya masih harus melakukan identifikasi untuk menata tambang-tambang ilegal ini, agar memenuhi persyaratan yang berlaku. “Karena bagaimana pun mereka masyarakat kita. Kemudian dibina secara teknis bagaimana mengelola lingkungan, bahkan tadi disarankan apabila mereka membutuhkan support permodalan untuk membangun dirinya, ya kita pikirkan,” kata Sudirman.

Pihak PT Timah Tbk dalam rapat tersebut memberikan laporan statistik produksi timah Indonesia, dan negara tetangga. Memang ada negara yang ekspor timahnya lebih besar dari produksinya. Namun Sudirman tidak mau menyimpulkan, bahwa timah mereka merupakan hasil selundupan dari Indonesia. “Kami nggak punya bukti kan,” kata Sudirman.

Jokowi sendiri melihat Indonesia berpeluang besar menjadi raja timah dunia. “Setelah seharian saya melihat di lapangan Babel yang berkaitan dengan komoditas andalan kita yaitu timah, saya sangat optimistis sekali bahwa kejayaan timah Indonesia sebagai komoditas andalan di pasar dunia saya kira akan bisa kita ambil,” ungkapnya, saat membuka rapat soal timah di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (25/6).

Akan tetapi ada berbagai permasalahan yang dihadapi. Di antaranya adalah, harga timah Internasional yang masih dalam tren penurunan, dan masih maraknya ekspor ilegal, yang dicurigai bersumber dari Babel

“Memang sekarang ini komoditas timah harganya turun karena melimpahnya stok, dan juga karena maraknya ekspor timah ilegal. Yang saya kira banyak sekali berasal dari kepulauan Babel,” terang Jokowi.

Padahal area pertambangan di Babel cukup luas. Potensi yang terkandung di dalamnya juga sangat besar. “Kalau saya melihat terutama memang kalau melihat di lapangan, saya lihat dari atas penambangan yang di laut, di darat kita lihat juga pertambangan terutama tambang rakyat juga kita lihat,” ujarnya.‎

Jumlah tambang timah ilegal di Provinsi Bangka Belitung (Babel) saat ini sudah mencapai seribu lebih. Karena ditambang secara ilegal, maka penjualan dan peredarannya pun tidak bisa melewati jalur resmi. Gubernur Babel, Rustam Effendi mengatakan, pembenahan pertambangan timah ilegal di Babel terjadi di darat dan laut. “Dalam rangka melakukan pembenahan pertambangan di Provinsi Babel. Ada beberapa yang perlu dibenahi terutama pertambangan laut,” kata Rustam.

Rustam mengatakan, jumlah tambang ilegal di provinsi yang dipimpinnya mencapai 1.640. “Sekarang ini ada kurang lebih 1.640 yang dikatakan ilegal. Sementara timahnya karena ilegal, PT Timah tidak bisa beli, perusahaan lain juga tidak bisa. Akan tetapi, barang-barang ini beredar untuk memenuhi di Malaysia, di mana-mana,” ujar Rustam. (dc-ant)

Close Ads X
Close Ads X