Pembangunan Infrastruktur Wisata Danau Toba Butuh Dana Rp6,1 Triliun

 

Direktur Utama BPODT, Arie Prasetyo.Netty

Medan | Jurnal Asia
Pembangunan infrastruktur di kawasan Danau Toba membutuhkan anggaran sekitar Rp6,1 triliun. Dalam merealisasikan hal itu pada 2020, Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) terus berkomunikasi dengan investor swasta.

Direktur Utama BPODT, Arie Prasetyo mengatakan investasi sebesar Rp6,1 triliun tersebut nantinya akan direalisasikan dalam bentuk pembangunan Toba Kaldera Resort.

“BPODT masih berkomunikasi dengan investor. Rencananya, tahun depan akan mulai realisasinya dalam pentuk pembangunan hotel dan saat ini belum tahu realisasinya berapa harus dihitung kembali, tapi kalau hotel itu sudah jadi totalnya Rp6,1 triliun,” katanya, Jumat (6/12/2019).

Dia berharap akhir tahun depan infrastruktur utilitas dasar telah terbangun seluruhnya. Guna mewujudkan hal itu, dia berharap para investor lebih confidenceĀ  merealisasikan investasinya paling lama satu hingga dua tahun.

Dan terkait lahan, seluas 386,72 hektareĀ  telah diperoleh untuk pembangunan infrastruktur dan utilitas dasar Danau Toba. Adapun pembebasan lahan tersebut sebelumnya telah dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup untuk menjadikan Toba Kaldera Resort atau lahan otorita.

Selain itu, lanjutnya, untuk pembangunan infrastruktur jalan, Balai Besar Jalan Nasional juga telah merealisasikan pembangunan jalan sepanjang 1,9 kilometer, dengan lebar 18 meter di area Selatan Zona Otorita. Sementara untuk total jalan yang akan dibangun kurang lebih 8,8 kilometer. Adapun tahun ini akan diselesaikan 1,9 kilometer, sisanya akan dianggarkan pada 2020.

Selain investasi dari pihak swasta, pemerintah pusat juga menggelontorkan anggaran sebesar Rp4,04 triliun untuk pembangunan insfratuktur dan utilitas dasar kawasan Danau Toba pada 2020.

“Tahun depan anggaran kita dihitung sekitar Rp4,04 triliun, untuk untuk proyek pembangunan jalan tol, jalan lingkar, pelabuhan dan lain-lain,” pungkasnya.(nty)

Close Ads X
Close Ads X