Medan | Jurnal Asia
Harga sejumlah komoditas pangan di sejumlah pasar tradisional di Kota Medan mengalami kenaikan. Salah satu yang menonjol adalah kenaikan harga bawang putih yang mencapai Rp50.000-Rp53.000 per kilogram (Kg).
Seorang pedagang di Pusat Pasar Medan, Eko mengatakan, kenaikan harga bawang putih sudah terjadi sekitar 4-5 hari yang lalu. Hal tersebut karena pasokan bawang putih berkurang.
“Iya, harganya Rp50 ribu per kg. Ini terbilang mahal, biasanya kalau normal itu sekitar Rp25 ribuan per kg. Ada beberapa pedagang di sini yang pasokan bawang putihnya kosong. Bukan hanya konsumen, pedagang juga mengeluh karena hal ini,”katanya, Senin (22/4).
Sementara itu, pengamat ekonomi Sumut Gunawan Benjamin mengungkapkan, dibeberapa pasar tradisional di Medan harga bawang putih meroket menjadi Rp53 ribu per kg. Menurutnya, kenaikan harga bawang putih ini sudah jauh di atas ambang batas idealnya.
Seharusnya, kata dia, bawang putih ini harganya bisa ditekan di bawah Rp30 ribu per Kg. Namun sayang harga bawang putih justru masih mengalami kenaikan yang signifikan. Fenomena kenaikan harga bawang putih ini masih dikarenakan oleh masalah persediaan.
“Saya menduga, masih belum ada kejelasan mengenai kebijakan konkrit pemerintah untuk melakukan impor bawang putih. Masyarakat tentunya panik dengan kenaikan harga bawang putih tersebut,” ujarnya.
Dikarenakan bawang putih ini 90% lebih kebutuhannya dipenuhi dengan cara impor. Maka ia berharap pemerintah segera melakukan upaya untuk menetralisir harga bawang putih tersebut.
Secara keseluruhan, tambahnya, diharapkan pemerintah daerah sudahmulai melakukan inspeksi mendadak (sidak) menjelang Ramadhan ini. Walaupun selama ini pemerintah berhasil mengendalikan inflasi saat perayaan keagamaan.
“Akan tetapi bukan berarti kita tidak perlu melakukan apa-apa dalam upaya mencegah kenaikan harga pangan saat Ramadhan datang,” tandasnya.(nty)