NTB Potensial Jadi Sentra Bioetanol

Lombok Tengah – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, mengatakan kawasan timur Indonesia, termasuk NTB bisa menjadi sentra bioetanol berbahan baku jagung dan tebu.

“Sawit memakmurkan ma­syarakat di Indonesia bagian barat, di timur bisa di­kem­bangkan jagung dan tebu, tapi jangan hanya dilihat pe­ngem­bangan untuk pangan saja,” kata Nasution, di Lombok Tengah, Sabtu.

Hal itu dikatakan di hadapan Wakil Gubernur NTB, Muhammad Amin, pada saat kunjungan kerja di Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Mandalika, di Kabupaten Lombok Tengah.

Menurut Nasution, riset pengembangan biosolar dengan mencampurkan solar dengan hasil olahan kelapa sawit sudah dilakukan di kawasan Indonesia bagian barat.

“Kita bayangkan itu dilakukan juga di wilayah timur Indonesia dengan memanfaatkan jagung dan tebu yang bisa menjadi bioetanol,” ujarnya.

Pengembangan jagung, kata dia, selain untuk pangan dan pakan, juga bisa menjadi bioetanol sehingga untuk jangka panjang tidak perlu tergantung pada energi tidak terbarukan.

“Pengembangan jagung dan tebu bisa mengurangi impor. Pada 2016, impor jagung memang berkurang, tapi kita malah impor gandum. Gula juga lebih besar lagi impornya,” kata Darmin.

Potensi pengembangan jagung dan tebu, menurut dia, perlu dioptimalkan oleh pemerintah daerah di NTB.

Oleh sebab itu, dia mengajak Amin membenahi dan mengoreksi hal-hal yang bisa dikelola. “Warga Nusa Tenggara secara umum juga perlu benar-benar terlibat dalam dinamika ekonomi kita saat ini,” katanya.
(ant)

Close Ads X
Close Ads X