Kontraktor Partikelir Masih Incar Kontrak Anyar

Jakarta – Perusahaan konstruksi partikelir makin gesit mengejar kontrak anyar. Terbukti, hasil kontrak anyar dalam lima bulan terakhir pada 2017 ini melonjak.

Ambil contoh PT Acset Indousa Tbk (ACST) yang sudah meraup Rp 7,1 triliun hingga Mei 2017. Hasil ini meroket 195,4% dari kontrak anyar diperiode serupa tahun lalu yang membukukan Rp 2,4 triliun. Berarti, anak usaha Grup Astra ini sudah meraup 94.6% target kontrak baru tahun ini yakni Rp 7,5 triliun.

Proyek terakhir Acset yakni ruas jalan tol Kunciran – Serpong yang merupakan milik dari anak usaha Astra juga yaitu PT Astratel Nusantara.

Sebelumnya, ACST juga mendapat kontrak proyek jalan tol Jakarta – Cikampek II elevated senilai Rp 6,6 triliun, lantas ruas jalan tol Terbagi Besar Kayu Agung yang merupakan bagian tol Trans Sumatera dan proyek pemulihan lapisan tanah di Jawa Tengah.

Meski hasil kontrak baru hampir tercapai, manajemen masih tetap dengan target semula yakni Rp 7,5 triliun. “Saat ini kami belum merevisi target, “ kata Maria Cesilia Hapsari, Sekretaris Perusahaan Acset Indonusa, kemarin.

Sementara PT Indonesia Fondasi Raya Tbk (IDPR) atau biasa disebut Indopora sudah kantongi kontrak baru Rp 410 miliar atau 37,2% dari target tahun ini yakni Rp 1,1 triliun. Hasil ini melonjak 45% dari perolehan periode serupa tahun lalu.

Dengan tambahan kontrak tahun lalu sebesar Rp 500 miliar, maka total proyek yang perusahaan ini garap senilai Rp 910 miliar. Kontrak ini berasal dari pengerjaan tanah dan pondasi beberapa proyek properti, jalan tol, jembatan, hingga proyek pembangkit listrik.

Dwi Janto, Direktur dan Sekretaris Perusahaan Indopora optimistis kontrak pengerjaan pondasi masih terbuka lebar tahun ini seiring dengan masih berlanjutnya proyek infrastruktur dan properti dari pemerintah. “Peluang kami memenangkan tender juga besar karena kami satu-satunya perusahaan konstruksi yang fokus pada pondasi,”klaim Dwi.

Tak mau ketinggalan, PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA) sudah kantongi kontrak anyar Rp 1,1 triliun atau setara 33,3% dari target kontrak Rp 3,3 triliun tahun ini. Ini artinya, Nusa Raya sudah mendapat total kontrak Rp 4,6 triliun di periode Mei 2017. Sekitar Rp 3,5 triliun merupakan kontrak bawaan (carry over) tahun lalu.

Seluruh proyek berasal dari proyek gedung milik swasta. Sama seperti Indopora, Nusa Raya juga optimistis target yang telah dipasang tahun ini bisa dicapai dengan membidik proyek gedung serta infrastruktur.

PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) juga optimistis bisa meraup kontrak baru Rp 4 triliun tahun ini karena tender proyek yang diikuti kontraktor ini nilainya mencapai Rp 12 triliun. “Beberapa segera tanda tangan kontrak.” kata Mahmilan, Sekretaris Perusahaan Total Bangun Persada.

Maklum, hingga Mei 2017 kemarin, kontrak anyar Total Bangun Persada baru mencapai Rp 813 miliar atau setara Rp 20,3% dari target yag didapat dari proyek gedung di Jakarta dan BSD. (kci)

Close Ads X
Close Ads X