KKP Dorong NTT Jadi Sentra Rumput Laut

Jakarta | Jurnal Asia
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi salah satu sentra budi daya komoditas rumput laut yang selaras dengan pembangunan perikanan budi daya di Indonesia bagian timur.

“Kondisi alam di wilayah NTT sangat cocok untuk pengembangan budi daya rumput laut. Mulai dari penyediaan kebun bibit, sampai dengan budi daya dan penjemurannya, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir,” kata Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto, Minggu (20/3).

Slamet mengemukakan hal tersebut pada saat memberikan arahan dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Kelautan dan Perikanan se-NTT di Belu, Sabtu (19/3). Apalagi, ujar dia, dengan didukung dengan perikanan budi daya air tawar seperti lele dan nila guna mendukung ketahanan pangan NTT.

“Ini harus benar-benar di rencanakan pengembangannya sehingga menjadikan NTT salah satu sentra rumput laut nasional dan dapat mendukung ketahanan pangan dan gizi masyarakatnya,” ucapnya.

Dirjen Perikanan Budidaya KKP menyatakan, untuk mendukung peningkatan produksi rumput laut, pihaknya mengembangkan bibit rumput laut kultur jaringan (kuljar). Pada tahun 2015 lalu, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya KKP telah membangun tiga laboratorium kuljar di Lampung, Takalar dan Lombok.

Sedangkan pada tahun 2016 ini akan di tambah lima laboratorium lagi di Aceh, Batam, Jepara, Situbondo dan Ambon, untuk menjamin ketersediaan bibit kuljar dan menjaga kualitas rumput laut yang dihasilkan.

“Kami harapkan Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi NTT, juga menyiapkan anggaran untuk mendukung pembangunan laboratorium kuljar mengingat NTT merupakan sentra budidaya rumput laut,” papar Slamet.

Slamet lebih lanjut mengatakan, budidaya bandeng juga memiliki potensi untuk dikembangkan di NTT, khususnya di Belu. Namun, ia mengingatkan hal tersebut tidak boleh dieksploitasi secara berlebihan karena terdapat keseimbangan alam yang perlu dijaga. Berdasarkan data dari KKP, jumlah produksi perikanan budi daya di NTT mencapai 1,89 juta ton per tahun, dengan sebagian besar berasal dari rumput laut.
(ant)

Close Ads X
Close Ads X