Medan – Perum Bulog Divisi Regional I Sumatera Utara (Sumut) menjamin ketersediaan gula pasir aman saat Ramadhan dan Lebaran 2018. Dalam waktu dekat ini, 9.00 ton gula pasir bakal didatangkan ke Sumut untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Sumut.
Kepala Bulog Divre Sumut Benhur Ngkami mengatakan, di gudang Bulog ada sekitar 6.000 ton gula pasir sementara kebutuhannya sekitar 5.000 ton. Dalam waktu dekat akan masuk lagi sebanyak 9.000 ton.
“Direncanakan stok gula nantinya akan mencapai 21.000 ton untuk kebutuhan Ramadhan dan Lebaran 2018,” katanya, kemarin.
Bulog sendiri, lanjutnya, menjual gula ke distributor dengan harga jauh lebih murah sehingga distributor dan pengecer tetap untung dengan harga jual sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp12.500 per kg.
“Kita harapkan dengan banyaknya stok gula maka harganya akan terkendali saat Ramadhan dan Lebaran. Jangan sampai harganya melebihi HET yang sudah ditentukan pemerintah,” tandasnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumut Alwin menyebutkan ketersediaan gula pasir di Sumut sekitar 35.991 ton per bulan. Ketersediaan itu di atas kebutuhan daerah Sumut per bulannya sebanyak 21.000 ton.
“Kalau untuk gula pasir masih mencukupi kebutuhan masyarakat di Sumut. Gula itu dipasok dari Jawa dan Lampung di luar produksi dari PT Perkebunan Nusantara II Sumut,” tuturnya.
Pantauan Jurnal Asia di lapangan, baik pasar modern ataupun tradisional harga gula pasir tidak melebihi HET sebesar Rp12.500 per kg. Harga Gulaku dengan kualitas premium saja Rp12.500 per kg.
Salah seorang pedagang di Medan, Yamin mengatakan, harga gula pasir masih terbilang normal dikisaran Rp11.500 per kg. Namun ia tidak menjamin harga tersebut bisa bertahan saat Ramadhan dan Lebaran.
“Ya kalau dilihat dari tahun-tahun sebelumnya, harga gula pasti naik saat Ramadhan meski pasokan banyak. Sebab, gula pasir menjadi salah satu item yang banyak dibeli konsumen. Tahun lalu saja, harganya lebih dari Rp12.500 per kg,” tandasnya. (netty-swm)