Kementerian Agraria Siapkan Lahan Tingkatkan Ekonomi Masyarakat

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Ferry Mursyidan Baldan (kanan) menyaksikan Kepala Kantor Wilayah BPN Jawa Timur Muchtar (ketiga kanan) dan Diektur Utama Bank Jatim Suroso (kedua kiri) bertukar naskah nota kesepahaman persertifikatan hak hak atas tanah untuk seluruh kota dan kabupaten di Jawa Timur di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (10/1). Layanan ini merupakan upaya untuk meningkatkan akses masyarakat atas pelayanan pertanahan yang selama ini dianggap rumit dan sulit. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/pd/16
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Ferry Mursyidan Baldan (kanan) menyaksikan Kepala Kantor Wilayah BPN Jawa Timur Muchtar (ketiga kanan) dan Diektur Utama Bank Jatim Suroso (kedua kiri) bertukar naskah nota kesepahaman persertifikatan hak hak atas tanah untuk seluruh kota dan kabupaten di Jawa Timur di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (10/1). Layanan ini merupakan upaya untuk meningkatkan akses masyarakat atas pelayanan pertanahan yang selama ini dianggap rumit dan sulit. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/pd/16

Surabaya | Jurnal Asia
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanian Nasional (ATR/BPN) RI mendukung program menyiapkan lahan tanah guna meningkatkan perekonomian masyarakat. “Kita tidak sekedar bagi-bagi lahan namun menyiapkan lahan yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan masyarakat,” kata Menteri ATR/Kepala BPN RI Ferry Mursyidan Baldan di Surabaya, Jawa Timur, Minggu.
Ferry mencontohkan pihaknya lebih baik menyiapkan lahan pro­duktif seluas 100 hektare bagi kehidupan masyarakat bersama daripada memberikan dua hektare atau tiga hektare lahan kepada setiap kepala.

Ferry menyatakan saat ini Kementerian ATR/BPN RI kon­sentrasi mendukung prog­ram peningkatan ekonomi mas­yarakat. Selain menyiapkan lahan bagi kehidupan masyarakat, Ferry menggulirkan kebijakan pen­yerahan Hak Guna Usaha (HGU) bagi pedagang kaki lima yang menempati lahan milik negara.

HGU tersebut, menurut Ferry, dapat dijaminkan pedagang kaki lima kepada bank daerah setempat untuk mendapatkan dana pinjaman se­­bagai modal tambahan usaha. Ferry juga menargetkan 1.060.000 sertifikat melalui prog­ram Proyek Operasi Nasional Agraria (Prona) pada 2016 guna mendongkrak perekonomian mas­yarakat Indonesia.

Target sertifikasi Prona 2016 meningkat 50 persen di­bandingkan 2015 yang mencapai 700 ribu sertifikat. Dari sasaran 1.060.000 ser­tifikat pada Prona 2016 itu, Ke­men­terian ATR/BPN RI akan menitikberatkan 50 persen ter­hadap lahan pertanian produktif.

Ferry beralasan sasaran Prona 2016 pada aset pertanian guna mendukung ketahanan pangan, mendorong petani tidak hanya berperan sebagai pekerja namun pengelola dan pemilik lahan. Hal lainnya guna me­ngan­tisipasi alih fungsi lahan produktif menjadi komersil seperti pusat perbelanjaan, perumahan atau industri. Lebih lanjut, Ferry men­yebutkan sertifikasi Prona dapat berimbas terhadap peningkatan ekonomi masyarakat ber­penghasilan ren­dah.
(ant)

Close Ads X
Close Ads X