Kementan Targetkan Ekspor 15 Ribu Ton Bawang Merah

Petani menyimpan bawang merah hasil panen di Pekandangan, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (9/8). Kementerian Pertanian tahun ini menargetkan ekspor bawang merah sebesar 500 ribu ton. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/aww/18.

Jakarta | Jurnal Asia

Kementerian Pertanian (Kementan) intensif mendorong realisasi ekspor berbagai komoditas seperti kelapa sawit, jagung, buah-buahan, bawang merah dan produk pertanian lainnya. Khusus bawang merah, tahun ini ditargetkan ekspor 15 ribu ton, naik dua kali lipat tahun 2017 lalu.

“Untuk memacu ekspor komoditas pertanian, perlu diperkuat jejaring kerja dan sinergi antara petani, pemerintah dan eksportir,” ujar Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Ditjen Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto, Sabtu (11/8).

Menurutnya, Kementan akan terus mendorong ekspor bawang merah terutama pada bulan-bulan puncak panen yaitu Juli hingga September. “Ekspor bawang merah terus kita dorong karena terbukti memberikan banyak multiplier effect yang positif, di antaranya petani menjadi lebih semangat menanam, harga terjaga stabil, perbaikan mutu produksi dan sebagainya,” ungkap Prihasto.

“Kalau menambah devisa negara itu sudah pasti. Selain pembinaan di lini produksi, kami juga terus dorong realisasi ekspor sesuai target dan komitmen para eksportir,” tambahnya.

Sejak tahun 2016, pihaknya mengaku telah menyetop total impor bawang merah jenis shallot dan melakukan terobosan dengan menggenjot ekspor ke beberapa negara tetangga. Sebelumnya tahun 2014, Indonesia masih impor bawang merah hingga 74.903 ton dan 2015 impor menurun drastis menjadi 17.428 ton.

Data BPS menyebutkan pada tahun 2017, ekspor komoditas hortikultura naik tajam, khususnya untuk komoditas bawang merah yang mencapai 7.750 ton atau naik 93,5% dibandingkan 2016 yang hanya 736 ton. Tahun 2018 Kementerian Pertanian mematok target ekspor bawang merah hingga 15 ribu ton.

Direktur PT Aman Buana Putra yang menjadi salah satu eksportir bawang merah, Aman Herry Satyo, menjelaskan pihaknya berkomitmen mengekspor 6.000 ton bawang merah tahun ini.

“Ekspornya secara bertahap ke Singapura, Malaysia Thailand dan Vietnam. Kami sangat mendukung upaya Bapak Mentan Amran Sulaiman meningkatkan ekspor pertanian khususnya bawang merah,” jelasnya.

Pihaknya mengaku tidak terlalu sulit mendapat pasokan karena sentra penghasil bawang merah saat ini sudah menyebar di banyak daerah. Suplai bawang merah diperoleh dari para petani di Malang, Bima, Sumbawa, dan Probolinggo.

Pasar luar negeri membutuhkan bawang merah berukuran sedang hingga besar, warna merah cerah, kadar air rendah dan fresh. Varietas lokal yang potensial diekspor adalah Super Phillip atau Biru Lancor. “Kami berharap dinas pemerintah terus mendampingi petani bawang merah agar menghasilkan produk yang berkualitas ekspor dan ramah lingkungan,” pungkasnya. (dt|swm)

Close Ads X
Close Ads X