Jumlah Bank Bakal Dipangkas

Jakarta | Jurnal Asia
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) masih terus berupaya untuk mengurangi jumlah bank di Indonesia. Adapun pengurangan jumlah bank akan dilakukan melalui upaya merger, akuisisi dan konsolidasi. Pasalnya OJK akan merampingkan jumlah bank lewat Program Masteplan Jasa Keuangan Indonesia (MPJKI). Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Nelson Tampubolon, mengatakan dalam 10 tahun mendatang, jumlah bank akan dikurangi hingga 50 persen dari jumlah bank di Indonesia yang ada saat ini. Artinya, dengan jumlah bank yang ada di Indonesia saat ini sebanyak 119 bank, dalam 10 tahun mendatang, jumlah bank yang tersisa yakni 50 hingga 60 bank saja.
“Itu sudah pasti kita ingin lakukan. Bank-bank yang kuat dan sehat. Tapi dalam perkuat bank dan menyehatkan bank itu utamanya adalah permodalan intinya,” ujar Nelson di Jakarta, Jumat (5/12), ketika ditanya konsolidasi bank dalam MPJKI apakah jumlah bank akan dikurangi.
Menurutnya, program ini akan dikeluarkan pada awal tahun 2015 mendatang. Lewat MPJKI, bank yang nantinya hanya berjumlah 50-60 bank ini akan menjadi jumlah yang ideal di Indonesia.
“Tapi ini kan butuh waktu, dan master plannya itu masih dalam proses finalisasi. Mudah-mudahan awal tahun depan sudah bisa dirilis,” tukasnya.
Lebih lanjut dia menambahkan, pihaknya akan melakukan penilaian terhadap perbankan, terutama untuk bank-bank di kelompok BUKU 1 yang dari sisi permodalan masih sangat minim.
Menurut Nelson, OJK mengimbau bank-bank tersebut untuk meningkatkan permodalan atau memilih bergabung dengan bank BUKU 1 lainnya.
Dia menilai, dengan pengurangan bank di tanah air ini, maka akan lebih menguntungkan bagi bank tersebut, di mana persaingan antar bank akan semakin ringan. Selain itu, dalam segi pengawasan, OJK juga akan lebih mudah melakukan pengawasan terhadap bank-bank.
“Tapi ini masih berlaku untuk bank BUKU 1, 2, 3. Itu Jangka panjang dan akan ada evaluasi lagi,” tegasnya.
Sementara itu, ditempat yang sama Ketua Dewan Komisoner OJK, Muliaman D Hadad menambahkan, konsolidasi antar bank akan terus dilanjutkan. “Saya kira iya akan dilanjutkan, akan tetapi kita lakukan dengan hati-hati. Selain itu kita juga ingin bank-bank negara bank BUMN bisa jadi “anchor” dalam konsolidasi tersebut,” tutup Muliaman. (ib)

Close Ads X
Close Ads X