Medan | Jurnal Asia
Jelang hari besar keagamaan biasanya berbagai trik ditawarkan sejumlah toko atau pusat perbelanjaan modern guna meningkatkan nilai transaksi. Di mulai dari beli satu gratis satu, diskon besar-besaran hingga menyiapkan berbagai hadiah sehingga menarik minat konsumen.
Pengamat ekonomi Sumut Gunawan Benjamin mengatakan, tidak bisa dipungkiri memang, jelang hari-hari besar keagamaan baik Lebaran, Imlek dan Natal ada begitu banyak mall yang menawarkan diskon besar- besaran. Diskon tersebut digunakan untuk menarik minat dalam pembeli guna mendongkrak penjualan.
“Diskon dan tawaran memang bisa menguntungkan si konsumen. Dengan catatan pedagang menawarkan harga dengan keuntungan sedikit yang penting kuantitas penjualan banyak atau pedagang sengaja mengobral harga untuk mengurangi persediaan yang menumpuk,” katanya, Jumat (14/12).
Namun, sambungnya, dirinya tetap menyarankan agar masyarakat bijak dalam berbelanja menjelang Natal dan tahun baru nantinya. Adanya diskon besar-besaran jangan langsung diterjemahkan memang ada penurunan harga dari biasanya.
Diskon itu terkadang sifatnya semu, artinya barang harganya dinaikkan terlebih dahulu baru diberikan diskon. Sehingga jika dihitung hitung ternyata diskon tersebut tidak sepenuhnya benar.
“Meskipun tetap ada kemungkinan bahwa diskon harga benar benar terjadi. Tetapi saran saya jangan terdorong untuk berbelanja mengacu ke diskon tersebut, baiknya uang tersebut dipergunakan untuk kebutuhan utama,” sarannya.
Akan lebih baik lagi, lanjutnya, jika Tunjangan Hari Raya (THR) Natal yang didapat itu diperuntukan untuk pemenuhan kebutuhan yang sifatnya jangka panjang. Akan lebih bagus lagi jika diinvestasikan.
“Jadi bijaklah dalam berbelanja, jangan terlalu memaksa untuk belanja yang tidak penting atau sifatnya konsumtif,” tandasnya. (netty)