Investasi Perikanan Naik Jadi Rp 4,9 T

Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyampaikan jumlah investasi sektor kelautan dan perikanan hingga Juni 2016 sebesar Rp 4,9 triliun. Realisasi investasi ini terdiri dari investasi di bidang budidaya, penangkapan, pengolahan hasil ikan dan pemasaran.

Jumlah realisasi investasi ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya Rp 4,43 triliun. Sekretaris Jenderal KKP Syarief Widjaja mengatakan, hal ini menandakan adanya tren investasi yang membaik di sektor kelautan dan perikanan.

“Jadi, kalau dilihat ke sini akan terjadi kenaikaan tinggi sekali. Dan 2016 ini mayoritas adalah pengolahan sebesar 89%. Ini menunjukan situasi iklim investasi perikanan kita sangat membaik dan sepenuhnya ditopang usaha lokal,” katanya di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Selasa (23/8).

Lanjut dia, membaiknya usaha perikanan tangkap lokal juga didukung dengan terjadinya peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) KKP di tahun 2016 yang seluruhnya berasal dari kapal domestik.

“PNBP di masa lalu Rp 180-200 miliar. Kemudian 2015 turun sama sekali karena kapal-kapal asing pergi dan nggak bayar lagi. Tahun 2016 naik luar biasa. Sekarang, kapal asing nggak ada, tapi kapal lokal kita mampu bayar PNBP lebih tinggi dari 5 tahun terakhir. Baru pertengahan tahun sudah 279 miliar. Kenaikan terjadi karena markdown setelah mereka menyadari kesalahannya, mereka mau ukur ulang dan akhirnya menghasilkan PNBP,” tutur dia.

Hal ini juga ditegaskan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang juga hadir di lokasi yang sama. Susi berpendapat, kebijakan pemerintah melakukan tindakan tegas terhadap pelaku illegal fishing semakin menunjukkan hasilnya.

Sektor kelautan dan perikanan dalam negeri pun menjadi sangat menarik untuk dikembangkan potensinya. Usaha di bidang pengolahan pun menjadi penyumbang terbesar yang disokong dari investasi usaha pengolahan lokal dan juga asing.

“Jadi investasi ada di budidaya, ada di coldstorage, pengolahan dalam negeri (lokal) dan luar negeri (asing). Pengolahan saja nilainya Rp 4,4 triliun. Kalau nggak dipaksa, mereka tidak mau. Maunya curi saja. Tidak boleh. Negara punya aturan dan ingin mensejahterakan nelayannya,” pungkasnya.

Adapun realisasi investasi sektor kelautan dan perikanan periode Januari sampai dengan Juni 2016 adalah Rp 4,9 triliun. Realisasi investasi ini terdiri dari berbagai jenis usaha di antaranya usaha budidaya (Rp 197,1 miliar), usaha penangkapan (Rp 38,84 miliar), pengolahan hasil ikan Rp 4,4 triliun, dan pemasaran (Rp 299,9 miliar).
(dc)

Close Ads X
Close Ads X