Program Ayo Menabung Siswa Sangat Penting

Solo – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan program Ayo Menabung bagi para siswa atau pelajar sangat penting untuk memberikan edukasi sejak usia dini tentang keuangan.

“Hal itu, sangat penting dan menjaid tugas khusus OJK supaya salah satunya pelajar dan siswa teredukasi secara keuangan,” kata Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Kusumaningtuti S Soetiono disela peluncuran Program Ayo Menabung dan Berbagi CIMB Niaga di SMP Pangudi Luhur Bintang Laut Solo, Rabu.

Kusumaningtuti S Soetiono mengatakan program ayo menabung tersebut siswa hingga mahasiswa teredukasi, artinya mereka sebenarnya ada enam target yakni salah satu yang terpenting anak bisa paham tentang apa itu uang, bagaimana mengelola hingga merencanakan keuangan.

Menurut Kusumaningtuti hal tersebut semua dimulai dari menabung, sehingga saat dilakukan survei ke seluruh Indonesia pada 2013 berapa anak sekolah yang tahu keuangam, dan menabung.

Namun, kata dia, sayangnya hasil survei yang dilakukan nasional tingkat indeksnya masih di bawah nasional untuk sistem. Jadi kalau tingkat literasi nasional 2013, sekitar 21,8 persen, dan anak sekolah masih di bawahnya.

Kusumaningtuti mengatakan pihaknya melakukan ulang survei pada 2016 dari 10.000 populasi di 34 provinsi di Indonesia, dan hasilnya sudah mengalami kenaikan, indeks literasinya daro 21,8 persen menjadi sekitar 29,6 persen, dan anak sekolah juga ikut naik meski di bawah nasional.

“Bagaimana caranya supaya semua anak sekolah di Indonesia itu, mengetahui soal keuangan. Jumlah anak sekolah di Indonesia sebanyak 52 juta baik tingkat SD, SMP maupun SMP dari Sabang sampai Merauke atau sekitar 20 persen dari jumlah pendudukan Indonesia,” katanya.

Oleh karena itu, OJK bekerja sama dengan Kemendikbud membuat materia edukasi untuk SD, SMP, dan SMA. Jumlah sekolah di Indonesia SD, SMP, dan SMA sebanyak 257.000 sekolah. Pada tingkat SMA sudah menjadi kurikulum 2013, yakni bukunya “Materi Mengenal OJK dan Industri Keuangan”, sedangkan SMP masih uji coba.

Menurut dia, materi tersebut sudah ada, dan dapat digunakan pedoman oleh para guru. Pihaknya juga mengundang para guru untuk mengikuti training yang diikuti 200 orang per tahun.

Ia mengatakan kegiatan menabung sangat penting karena hal tersebut salah satu praktik menyiapkan dan membiasakan anak sejak kecil menyisihkan uang jajannya untuk ditabung.

“Anak siswa yang gemar menabung akan membantu mencapai cita-cita atau impiannya,” katanya.

Menurut Direktur Compliance, Corporate Affairs and Legal CIMB Niaga, Fransiska Oei, program Ayo Menabung dan Berbagi untuk sekolah di Solo yang pertama kali tahun ini.

Mengapa hal tersebut penting, kata Fransiska Oei, karena untuk menciptakan masyarakat yang cerdas dalam rangka menunjang kemajuan atau perkembangan keuangan nasional diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk mendapatkan SDM berkualitas dengan memberikan pendidikan sejak usia dini kepada siswa siswi.

CIMB Niaga menyadari mempunyai empat pilar antara lain pendidikan, pengembangan dan pemberdayaan masyarakat, dan lingkungan. Salah satu program pilar pendidikan ayo menambung dan berbagi memberikan edukasi anak pentingnya menabung dan memperkenalkan dari usia dini mengenai keuangan.

“Kami mengelar program ini, pertama kali 2011, dan hingga Desember 2016 sudah memberikan edukasi kepada 26.399 siswa/siswa di seluruh Indonesia. Kami juga mencoba bagaimana perlunya berbagai kepada masyarakat yang kurang mampu,” katanya.

Ia mengatakan tabungan simpan belajar hingga Desember 2016 sudah mencapai 21.829 tabungan dengan nilai sekitar Rp5,44 miliar yang berasal dari 1.350 sekolah di Indonesia.

“Komitmen kami meneruskan program ayo menabung ini, kami melanjutkan 2017 dengan di 40 sekolah dari 10 kota yakni Solo, Malang, Lhokseumawe, Pematang Siantar, Pangkal Pinang, Tarakan, Manado, Sukabumi, Serang, dan Tegal,” katanya.

(ant)

Close Ads X
Close Ads X