Perbankan Diimbau Terapkan Manajemen Terhadap “FRAUD”

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan me­ngim­bau bank untuk me­nerap­kan manajemen kualitas pengelolaan terhadap kecurangan atau “fraud” guna menghadapi praktik penipuan seperti kasus dugaan pemalsuan bilyet deposito PT Bank Tabungan Negara Persero Tbk (BTN).

“Kami imbau manajemen ‘fraud’ yang sudah kami berikan pedomannya harus diim­ple­mentasikan,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad dalam acara Bank Dunia di The Energy Building, Jakarta, Rabu. Muliaman mengatakan OJK telah mengirim tim untuk menangani kasus tersebut lebih lanjut.

Dia menjelaskan kasus tersebut tentu memiliki implikasi hukumnya, apalagi jika menyangkut penipuan.

“Karena ini harusnya bisa diselesaikan pada istilahnya ‘first line of defence’ (garis pertahanan pertama) yang ada, artinya unit-unit inspektor atau pengawasan di dalam, dan sebagainya,” ucap dia.

Kasus Pemalsuan Kasus dugaan pemalsuan bilyet deposito tersebut bermula dari laporan tertanggal 16 November 2016. Laporan tersebut terkait kegagalan pencairan deposito sebelum jangka waktu pencairan. Menanggapi laporan itu, BTN memverifikasi dan melakukan investigasi. Hasilnya, perseroan menemukan pengajuan bilyet deposito palsu.

Dari investigasi yang dilakukan perseroan juga menunjukkan produk palsu itu ditawarkan oleh sindikat oknum yang mengaku sebagai karyawan pemasaran BTN.

Selain menawarkan produk deposito dengan tingkat bunga jauh di atas tingkat yang ditawarkan BTN, sindikat ini juga memalsukan spesimen tanda tangan dan data korban untuk melancarkan aksinya.

BTN menyatakan dugaan pemalsuan bilyet deposito yang merugikan sejumlah nasabah sudah dilaporkan ke Polda Metro Jaya dan kini kasusnya sudah dilimpahkan ke Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.

Sekretaris Bank BTN Eko Waluyo di Jakarta, Senin (20/3), mengatakan dari hasil investigasi, bilyet deposito perseroan di­palsukan oleh kelompok yang diduga sindikat kejahatan per­bankan yang menggunakan nama BTN secara ilegal untuk menawarkan produk deposito dan beroperasi di luar sistem perseroan.

(ant)

Close Ads X
Close Ads X