Perbankan di Asia Pilih Rekrut Pakar Teknologi ketimbang Bankir

Hong Kong – Institusi keuangan di kawasan Asia Pasifik akan lebih memilih untuk merekrut para spesialis teknologi pada tahun 2017 ini ketimbang bankir investasi. Hal ini sejalan dengan upaya peningkatan penawaran produk dan pembaruan sistem.

Temuan tersebut berdasarkan survei yang dihelat Options Group Inc. Mengutip Bloomberg, Senin (16/1), di kalangan manajer layanan keuangan regional, 40 persen menyatakan mereka mengekspektasikan adanya peningkatan posisi pekerjaan terkait teknologi informasi.

Bila dibandingkan, hanya 18 persen dari 380 manajer yang disurvei menyatakan bakal menambah posisi pekerjaan di bidang perbankan investasi. Sementara itu, 29 persen akan menambah posisi pekerjaan pada sektor pendapatan tetap dan perdagangan serta pemasaran ekuitas.

“Wajah perbankan berubah. Kita sedang berada dalam titik di mana peningkatan akan berada pada sektor teknologi, otomasi, dan big data ketimbang para bankir investasi,” ujar Russell Kopp, partner di Options Group di Hongkong.

Guna memangkas biaya dan memperbaiki imbal hasil, perbankan global dan regional seperti HSBC Holdings Plc, Standard Chartered Plc, dan DBS Holdings Ltd meningkatkan penggunaan teknologi baru untuk menawarkan layanan perbankan digital yang lebih kaya.

Upaya tersebut juga guna meningkatkan sistem regulatori dan kepatuhan. Sementara itu, Goldman Sachs Group Inc dan Barclays Plc adalah beberapa bank yang memangkas jumlah posisi pekerjaan perbankan investasi di Asia pada tahun 2016 lalu.

“Kenyataan ini adalah masa depan di mana orang yang digaji tinggi bukan tenaga pemasar atau bankir Anda. Yang digaji tinggi adalah orang-orang di bidang teknologi, profesional kuantitatif yang bisa mengembangkan atau meningkatkan pendapatan secara berarti,” jelas Kopp.

Responden survei yang dilakukan Options Groyp meliputi persona di tingkatan wakil presiden perusahaan jasa keuangan. Mereka bekerja pada perbankan dan broker dealer di kawasan Asia Pasifik.
(kc)

Close Ads X
Close Ads X