OJK Ajak Mahasiswa Jadi Agen Edukasi dan Literasi

Medan – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 5 Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) ajak mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (FEBI UINSU) menjadi agen edukasi dan literasi kepada masyarakat di Sumut. Ini dilakukan agar masyarakat dapat lebih melek terhadap industri keuangan di Indonesia.

Kepala Regional 5 Sumbagut Lukdir Gultom mengatakan, dalam mendorong dan meningkatkan fungsi literasi dan edukasi di Sumut, OJK KR5 Sumbagut bersama jajaran kepengurusan FEBI UINSU merumuskan gagasan strategis yang diperlukan untuk memperluas akses keuangan masyarakat di Sumut.

Pihaknya sepakat perlunya keterlibatkan mahasiswa sebagai agen edukasi dan literasi kepada masyarakat Sumut.

“Eksistensi mahasiswa dinilai lebih dekat dengan masyarakat. Sehingga penyampaian informasi positif terkait layanan jasa keuangan diyakini akan semakin baik dan tepat sasaran dengan bahasa dan gaya penyampaian yang adaptif,” katanya, Kamis (23/2).

Ia merinci, Indeks Literasi Keuangan di Sumut menurut hasil survey tahun 2016 baru sebesar 32,36 persen atau lebih rendah dibandingkan dengan Provinsi Aceh 32,73 persen dan Kepulauan Riau 37,09.

Namun demikiam, Indeks Inklusi Keuangan di Sumut merupakan yang terbaik dengan indeks sebesar 75,27 persen atau lebih tinggi dibandingkan dengan Kepulauan Riau 74,55 persen bahkan lebih baik daripada Jawa Barat 68,31 persen, Jawa Tengah 66,23 persen dan Jawa Timur 73,25 persen. 

Oleh karena itu, lanjut Lukdir, melalui pembahasan dimaksud disimpulkan tiga gagasasan yang melibatkan dunia akademik. Yakni, Pelaksanan Training for Trainers Inklusi Keuangan bagi Mahasiswa yang akan melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata, Pelaksanaan Kuliah Umum rutin bulanan mengenai update isu industri jasa keuangan dan Magang mahasiswa di OJK KR5 Sumbagut. 

“Kami berharap agar sinergi dengan pihak universitas dapat diperluas lagi dengan melibatkan beberapa universitas lain di Kota Medan baik Negeri maupun Swasta.

Sehingga peran dan sinergitas dunia akademik dengan OJK dalam menciptakan Sumut yang Inklusif dinilai optimal,” tukasnya.
(netty)

Close Ads X
Close Ads X