Bank Commonwealth Bantu Pengusaha Perempuan

Jakarta – Dalam rangka mendukung para pengusaha perempuan, PT Bank Commonwealth atau Commonwealth Bank mengadakan program WISE yang fokus pada edukasi keuangan untuk perempuan.

Head of Communications & Corporate Secretary Com­mon­wealth Bank Safitri Damajanti menyatakan program tersebut diadakan untuk membantu pengembangan bisnis pengusaha perempuan (womenpreneur) lewat edukasi keuangan yang mampu meningkatkan kapabilitas dalam mengakeselerasi bisnisnya.

“Dari sisi perbankan, permasalahan utama pengusaha perempuan yang sering ditemui adalah prosedur bank yang dianggap rumit. Lewat WISE, kami memberikan pengetahuan dan konsultasi kepada womenpreneur terkait cara mendapatkan dan memanfaatkan berbagai fasilitas perbankan untuk pengembangan bisnisnya,” kata Safitri dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Sabtu (22/4).

Lebih lanjut, dia mengungkapkan program WISE sebagai program edukasi keuangan untuk perempuan itu dapat diakses melalui aplikasi mobile, program workshop, hingga pelatihan one-on-one. Untuk memperkenalkan program tersebut kepada seluruh perempuan di berbagai daerah di Indonesia, Safitri mengatakan pihaknya akan bekerjasama dengan berbagai komunitas.

Saat ini Commonwealth Bank telah menjalin kerjasama dengan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) dan Australian Trade Commission (Austrade) yang merupakan sejumlah partner strategis WISE dalam membantu program edukasi.

Disisi lain, bertepatan dengan peringatan Hari Kartini, Commonwealth Bank mengadakan diskusi bersama praktisi pengusaha perempuan, Mari Elka Pangestu dengan topik Empowering Women Entrepreneurs for the Betterment of Indonesian Economy.

Diskusi tersebut membahas berbagai tantangan dan solusi dalam memaksimalkan potensi womenpreneur Indonesia untuk mengembangkan bisnisnya, se­hingga mampu mening­katkan peranannya dalam me­n­se­jah­terakan keluarga serta masyarakat.

Mari menilai pemberdayaan terhadap pengusaha perempuan perlu dilakukan untuk memaksimalkan kontribusinya terhadap perekonomian Indonesia. “Tidak dapat dipungkiri, pengusaha perempuanmasih menghadapi berbagai tantangan dalam mengembangkan bisnisnya, terutama dalam aspek sosial ekonomi yaitu kesetaraan gender (gender gap). Salah satu contohnya adalah partisipasi perempuan sebagai entrepreneur dan akses pengusaha perempuan ke modal usaha masih terbilang rendah,” jelasnya. (bc)

Close Ads X
Close Ads X