Presiden Sampaikan Tiga Permintaan ke Pelaku Industri Kreatif

Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo melihat produk kerajinan saat pembukaan International Handicraft Trade Fair (Inacraft) ke-19 di JCC, Jakarta, Rabu (26/4). Pameran kerajinan dan produk kreatif internasional pada 2017 ini mengambil tema “The Magnificent of Yogyakarta”. ANTARA FOTO/Setpres-Krishadiyanto/kye/bean/17.

Jakarta – Presiden Joko Widodo menyampaikan tiga permintaan kepada para pelaku industri saat membuka pameran Inacraft 2017.

“Sedikit titip pesan kepada seluruh pengusaha in­dus­tri kerajinan, industri kreatif In­donesia agar terus mem­perhatikan produknya agar on-spec sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan pembeli, on-budget artinya harganya harus sesuai dengan anggaran yang ada di masyarakat dan pembeli dan on-time delivery artinya pengirimannya benar benar tepat waktu,” kata Presiden Joko Widodo di Jakarta Convention Center, Rabu (25/4).

Inacraft berlangsung pada 26-30 April 2017 dan mengikutsertakan 1.392 peserta dari Indonesia dan luar negeri. Pada tahun ini, Inacraft mengambil ikon Daerah Istimewa Yogyakarta dengan konsep “Magnificent of Jogjakarta” dan tema “From Smart Village to Global Market”.

“Kalau hal-hal ini bisa kita kerjakan saya yakin kenaikan pembelian produk-produk kerajinan dari negara kita akan semakin naik,” tambah Presiden.

Permintaan kedua Presiden Jokowi adalah terkait dengan penggunaan kemasan dalam produk kerajinan. “Dan juga jangan melupakan yang namanya kemasan. Buat sebagus mungkin, semenarik mungkin, ini penting karena sering kali kemasan membuat pembeli jatuh cinta pada pandangan pertama,” tambah Presiden.

Sedangkan permintaan ketiga adalah agar pengiriman barang dapat dilakukan dengan cepat. “Selain itu juga pengiriman kepada pembeli bisa semakin mudah dengan berbagai infrastrukur logistik yang telah kita bangun,” ungkap Presiden.

Mengenai kesulitan modal, Presiden juga mendorong para pelaku usaha untuk mengambil program kredit usaha rakyat (KUR) yang sudah disediakan pemerintah.

“Dan saya menyadari permasalahan para pengusaha industri kerajinan industri kreatif adalah permodalan. Oleh sebab itu saya mengingatkan Sekarang program kredit usaha rakyat bunganya hanya 9 persen. Jadi tolong dikalkulasi kalau ingin memperbesar investasi, memperbesar usaha, menguatkan modal. Saya kira kredit usaha rakyat ini sekarang memberikan bunga yang sangat kompetitif yaitu 9 persen,” tegas Presiden.

Data Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) selaku penyelenggara pameran menunjukkan peserta Inacraft 2017 terdiri atas 65,95 persen peserta mandiri atau individu; 24,5 persen peserta dari dinas pariwisata; 8,7 persen peserta dari didikan BUMN dan sisanya 6,07 persen dari luar negeri seperti Myanmar, Jepang, Pakistan, Polandia dan India.

Tahun ini Inacraft menargetkan kenaikan bisnis retail (eceran) hingga 10 persen hingga mencapai Rp142 miliar dan kontak dagang hingga 12 juta dolar AS dan dengan pembeli hingga 200 ribu yang berasal dari berbagai negara seperti Mesir, Jepang, Singapura, Brazil, Brunei Darussalam, buyers teristrisasi 1000 buyers dari 70 negara.

Sejumlah produk yang ditawarkan adalah batik, fashion, asesoris dan perhiasan serta produk kerajinan tangan lainnya.

Di sisi lain, Presiden berharap agar para pelaku usaha kerajinan atau industri kreatif untuk melakukan jemput bola kepada para pembeli. “Saya tahu bahwa tantangan kita adalah dalam berpromosi, dalam pemasaran, oleh sebab itu kita harus jemput bola kepada pembeli. Jangan menunggu pembeli datang menemukan kita,” katanya.

“Apalagi interaksi dengan pembeli jauh lebih mudah sekarang ini dengan adanya internet, memakai e-dagang, e-commerce, online store, website. Apabila ada web yang dikelola dengan baik dan menarik. Ini akan menjadikan lebih mudah pembeli di negara mana pun dan di manapun, kapanpun,” tambah Presiden.

Presiden pun mengaku bahwa ia sudah meminta agar setiap kedutaan besar, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) serta Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC) sebagai unit Kementerian Perdagangan di berbagai negara untuk mempromosikan produk kerajinan Indonesia. (ant)

Close Ads X
Close Ads X