Impor Sumut dari Tiongkok Menurun

Medan | Jurnal Asia
Impor Provinsi Sumatera Utara masih tetap didominasi produk asal Republik Rakyat Tiongkok dan terjadi penurunan sebagai dampak belum membaiknya kinerja industri. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Wien Kusdiatmono menyebutkan, total nilai impor barang Sumut dari China pada Januari 2016 sebesar 271,178 juta dolar AS. “Dari total impor itu, 24,67 persen atau 66,887 juta dolar AS merupakan kontribusi impor dari Tiongkok,” katanya, Rabu (9/3).

Meskipun mengalami penurunan sebesar 18,68 persen dibandingkan periode sama tahun 2015 sebesar 82,249 juta dolar AS, tetapi nilai impor dari Tiongkok itu tetap mendominasi. Impor Sumut dari RRT antara lain berupa besi dan baja, mesin/peralatan listrik, mesin-mesin/pesawat, dan pupuk.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumut Parlindungan Purba mengatakan, perdagangan Sumut dengan RRT baik ekspor dan impor memang masih tetap bagus. Meskipun kondisi perdagangan itu saat ini sedikit lesu akibat perekonomian global sedang mengalami gangguan.

Pada tahun 2016, impor besi dan baja Sumut bahkan turun hingga 65,73 persen menjadi hanya 4,917 juta dolar AS. Impor pupuk juga turun dari 7,663 juta dolar AS menjadi 5,253 juta dolar AS.

Dia menyebutkan, di tengah impor yang sedang turun, ekspor Sumut ke negara itu justru naik hingga 27,27 persen. Parlindungan mengungkapkan, ekspor Sumut ke RRT pada Januari 2016 menjadi 49,848 juta dolar AS dari periode sama tahun 2015 sebesar 38,382 juta dolar AS. (ant)

Close Ads X
Close Ads X