IHSG Parkir di Level 6.030

Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (7/12). IHSG ditutup melemah 28,67 poin atau 0,48 persen menjadi 6.006,84. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/pras/17.

Jakarta – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan Jumat. Kenaikan harga komoditas menjadi pendorong kenaikan bursa saham.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (8/12), IHSG naik 24,12 poin atau 0,40 persen ke posisi 6.030,95. Indeks saham LQ45 naik 0,46 persen ke posisi 1.017,81. Seluruh indeks saham acuan berada di zona hijau pada perdagangan hari ini.

Ada sebanyak 172 saham menghijau sehingga mengangkat IHSG. Sedangkan 173 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG ke level yang lebih tinggi. Di luar itu, 109 saham lainnya diam di tempat.

IHSG sempat berada di level tertinggi 6.041,13 dan terendah 6.013,75. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 255.408 kali dengan volume perdagangan 9,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp6 triliun. Investor asing melakukan aksi beli Rp32 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp13.545.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau. Sektor saham barang konsumsi naik 0,90 persen, dan memimpin penguatan IHSG. Disusul sektor saham keuangan naik 0,68 persen dan sektor saham industri dasar 0,63 persen.

Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham OMRE naik 19,15 persen ke posisi Rp560 per saham, saham TALF menguat 19,02 persen ke posisi Rp388 per saham, dan saham INAF mendaki 15,79 persen ke posisi Rp3.520 per saham.

Saham-saham yang tertekan antara lain saham TFCO turun 20,38 persen ke posisi Rp625 per saham, saham AKPI tergelincir 17,45 persen ke posisi Rp615 per saham, dan saham RDTX susut 11,78 persen ke posisi Rp6.550 per saham.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya memperkirakan bahwa IHSG peluang naik kembali pada perdagangan Jumat. Ini juga ditunjukkan dari level support IHSG yang terlihat dapat dipertahankan dengan baik.

“Fluktuasi harga komoditas masih akan memberikan warna dalam pergerakan IHSG ditambah dengan pengaruh nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat,” ujar William.

(l6)

Close Ads X
Close Ads X