Hingga Februari, Impor Sumut Turun 20 Persen

Medan | Jurnal Asia
Nilai impor Sumatera Utara hingga Februari 2016 masih tetap melemah dan turun 20,01 persen dibanding periode sama 2015 atau hanya senilai 566,363 juta dolar AS. “Impor yang melemah masih mengin­dikasikan masih melemahnya permintaan barang dari dalam dan luar negeri,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Wien Kusdiatmono di Medan, Minggu.

Penurunan impor diduga kuat dampak masih dirasakannya krisis global yang juga menimbulkan berkurangnya daya beli masyarakat. Dugaan itu semakin kuat karena penu­runan impor terjadi pada bahan baku penolong, barang modal dan barang konsumsi.

Impor bahan baku penolong turun 28,36 persen menjadi 306, 060 juta dolar AS. Sementara impor bahan konsumsi juga turun 11,21 persen menjadi 155,085 juta dolar AS. Adapun barang modal turun 0,85 persen menjadi 105,218 juta dolar AS.

Menurut Wien, penurunan impor sudah terjadi dalam beberapa tahun terakhir, hal itu dipicu terganggunya kinerja industri di Sumut dampak kriris ekonomi yang masih berlangsung.
Tidak hanya impor, ekspor Sumut pun masih melemah.

Sekretaris Gabungan Perusahaan Ekspor Impor (GPEI) Sumut, Sofyan Subang mengatakan, usaha eksportir maupun importir masih belum berjalan maksimal meski sudah tren membaik di 2016 ini.
“Dampak krisis global masih dirasakan meski sudah berkurang dari tahun-tahun sebelumnya,” katanya. Karena permintaan di luar dan dalam negeri masih belum optimal, industri juga masih mengurangi produksi perusahaannya. “Jadi wajar saja impor masih turun,” katanya. (ant)

Close Ads X
Close Ads X