Harga Rata-rata Daging Sapi Diatur

Seorang pedagang memotong daging sapi di Pasar Raya I, Salatiga, Jawa Tengah, Jumat (9/9). Menjelang perayaan Idul Adha 1437 H, sejumlah pedagang memilih untuk mengurangi stok daging sapi hingga 50 persen karena menurunnya penjualan. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/aww/16.
Seorang pedagang memotong daging sapi di Pasar Raya I, Salatiga, Jawa Tengah, Jumat (9/9). Menjelang perayaan Idul Adha 1437 H, sejumlah pedagang memilih untuk mengurangi stok daging sapi hingga 50 persen karena menurunnya penjualan. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/aww/16.

Jakarta – Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, akan mengatur harga rata-rata daging sapi segar di Indonesia. Hal ini dilakukan agar pemerintah bisa memastikan kenaikan harga yang wajar.

Selain itu, agar masyarakat bisa memprediksi harga normal daging sapi segar seperti daging beku yang kini harga rata-ratanya dipatok Rp 80.000/kg “Kita lagi buat dulu skemanya, kalau daging sapi beku dan impor sudah ada harga rata-ratanya sekitar Rp 80.000/kg. Daging sapi segar akan kita buat harga rata-ratanya. Sama seperti dengan daging dari India, Australia, Selandia Baru dan lainnya yang average-nya Rp 80.000/kg,” katanya dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Jumat (9/12).

Enggar menambahkan, harga sapi bakalan asal Australia akan lebih murah dibanding harga beli saat ini yang berkisar AUD 3,5/kg bobot hidup. Turunnya harga sapi bakalan impor ini akan memengaruhi regulasi yang berdampak pada pembentukan struktur harga.

Dengan demikian, harga daging sapi segar bisa ikut turun dan pemerintah bisa menentukan harga rata-rata daging sapi segar. “Yang dari bakalan, kini dalam proses negosiasi, yang mudah-mudahan saya bisa membantu untuk mendapatkan penurunan harga sapi bakalan paling tidak AUD 1/kg. Itu proses yang kemarin pembicaraan kami dengan Menteri Perdagangan Australia,” ungkapnya.

Menurut Enggar, dia telah bernegosiasi dengan Menteri Perdagangan Australia hingga akhirnya terjadi kesepakatan untuk mendapatkan penurunan harga sapi bakalan per kilogramnya.
“Saya Mendag paling sering lakukan komunikasi, tiga kali telpon, dan lima kali secara resmi. Dan itu nego-nego yang berbagai kebijakan tarik ulur yang alhamdulillah dan insya Allah dapat turun AUD1/kg,” tambahnya.

Pemerintah sendiri akan membahas berapa harga yang akan terjadi dan tugas dari Australia untuk bicara dengan eksportirnya dan Indonesia dengan importirnya, sehingga diketahui berapa harga rata-rata untuk yang disebut daging sapi segar. “Karena ini akan menentukan regulasi yang mengakibatkan dampaknya pada pembentukan struktur harga,” tandasnya.
(dtf)

Close Ads X
Close Ads X