Gejolak Politik Mesir Berimbas pada Harga Minyak

Jakarta | Jurnal Asia

Menteri Keuangan Chatib Basri menilai gejolak politik yang terjadi di Mesir akan berdampak pada peningkatan harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP). Meski begitu ia belum bisa memperkirakan berapa besar kenaikannya.

Pertimbangannya, lanjut Chatib, gejolak di Mesir pada Minggu lalu mengakibatkan pasar bereaksi. Bahkan di Amerika harga minyak mentah yang sebelumnya US$99 per barel, melonjak menjadi US$ 101 per barel.

“Efeknya tidak bisa dilihat hanya per hari itu. Kan market selalu bereaksi seketika. Tapi kalau dilihat lagi supply cukup banyak, akan kembali normal. Nah saya nggak mau cepat-cepat bahwa harga ICP akan naik, ternyata cuma beberapa hari,” ujarnya di Kementerian Koordinator bidang Ekonomi, Jakarta, Senin (8/7).

Apalagi, jika dilihat konfigurasi produksi minyak 2014 ada kemungkinan produksi minyak meningkat. Maka dari itu ia tidak mau cepat mengambil kesimpulan terkait dampak gejolak di Mesir terhadap harga minyak mentah. “Memang ada tekanan pada harga minyak sedikit naik, tapi jangan dilupakan supply dari minyak dunia di tahun ini agak meningkat. Jadi jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan, kita lihat perkembangan ICP di beberapa waktu dulu deh,” imbuhnya

Adapun berdasar data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) harga rata-rata minyak mentah Indonesia selama bulan Juni 2013, berdasarkan perhitungan ICP mencapai US$ 99,97 per barel atau naik US$ 0,96 per barel dibanding bulan Mei 2013 yang mencapai US$ 99,01 per barel.

Sedangkan harga Minas/SLC selama Juni 2013, mencapai US$ 102,75 per barel atau naik US$ 2,66 per barel dari US$ 100,09 per barel pada bulan Mei 2013. (met)

Close Ads X
Close Ads X