Pinrang| Jurnal Asia
Kemarau panjang akibat Elnino dikhawatirkan membuat cadangan beras nasional terkuras. Bahkan habis di Januari-Februari 2016. Atas kekhawatirn ini, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengakui bisa saja terjadi. Namun, semuanya bisa terkendali apabila seluruh pihak mau bekerja keras dalam meningkatkan produktivitas padi.
“Seluruh kekuatan kita optimalkan. Kekhawatiran itu datang sejak awal Januari 2015 hingga hari ini. Sekarang sudah Oktober. Kita mencoba mengambil dari sisi positif bahwasanya kita bisa,” ujar Amran usai acara panen raya di Desa Mattombong, Kecamatan Mattiro Sompe, Kabupaten Pinrang, Provinsi Sulawesi Selatan, Senin (26/10).
Saat ini, lanjut Amran, upaya Kementan adalah terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak dan melakukan panen raya padi, sekaligus memantau langsung harga beras di tingkat petani sampai ke pasar.
“Kita coba tanam setiap hari, panen juga setiap hari, selain itu kami pantau dan melakukan hitungan berapa stok beras sampai saat ini, baik itu di pasar, gudang Bulog, gudang perusahaan, rumah tangga, dan hasil panen bulan Maret-Oktober 2015,” papar Amran.
Saat ini, papar mentan, banyak pihak mendesaknya agar keran importasi beras di buka. Mengingat ancaman krisis beras akibat kemarau El Nino semakin mengkhawatirkan. “Desakan itu memang ada, namun ini bukan solusi, kita harus berdikari soal pangan kita,” tandas Amran.
(ic)