Medan | Jurnal Asia
Perekonomian Sumatera Utara (Sumut) di tahun 2018 tumbuh 5,18 persen lebih tinggi dibanding capaian tahun 2017 sebesar 5,12 persen. Sumber pertumbuhan ekonomi terbesar berasal dari sektor pertanian, kehutanan dan perikanan sekitar 1,21 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi mengatakan, ekonomi Sumut tumbuh positif di 2018. Jika diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas berlaku mencapai Rp741,19 triliun dan PDRB per kapita mencapai Rp51,42 juta.
“Di 2018 ini lebih cepat pertumbuhannya dibanding 2017. Dan trend bisnis kita bisa dikatakan pertumbuhannya menjanjikan sama dengan nasional,” katanya di Kantor BPS Sumut Jalan Asrama, Medan, Rabu (6/2).
Ia melanjutkan, selain sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, sumber pertumbuhan lainnya berasal dari sektor perdagangan besar eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 1,07 persen. Kemudian sektor industri pengolahan sekitar 0,70 persen.
Jika dilihat dari lapangan usaha, pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha. Di mana lapangan usaha informasi dan komunikasi mencapai pertumbuhan tertinggi sebesar 8,43 persen, penyediaan akomodasi dan makan minum 7,53 persen dan serta jasa perusahaan sebesar 7,10 persen.
Suhaimi menambahkan, pertumbuhan positif terjadi pada seluruh pengeluaran. Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) tumbuh 11,38 persen, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 10,25 persen.
Kemudian diikuti Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PKP) sebesar 9,17 persen. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) sebesar 5,87 persen dan Ekspor Barang dan Jasa sebesar 2,94 persen.
“Sedangkan komponen Impor Barang dan Jasa meskipun merupakan komponen yang mengalami peningkatan itu merupakan faktor pengurangan,” terangnya.
Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan, Komponen PMTB merupakan sumber utama pertumbuhan ekonomi yakni sebesar 3,01 persen diikuti oleh PKRT sebesar 3 persen.
Sedangkan struktur perekonomian Sumut 2018 menurut pengeluaran didominasi oleh komponen PKRT 53,68 persen diikuti oleh Komponen Ekspor Barang dan Jasa 36,91 dan Komponen PMTB 31,78 persen.(nty)