Driver Ojek Perempuan Asal Medan, Tak Gentar Mengejar Cita-cita

Medan – Menjadi driver ojek perempuan bukanlah sebuah halangan bagi para wanita ini untuk mencapai hal-hal hebat lainnya. Meski harus bekerja mengarungi jalan raya, sosok perempuan-perempuan tangguh yang kerap menggunakan jaket hijau menjadi inspirasi bagi orang-orang sekitarnya.

Khairina (38), seorang mitra ojek online yang beroperasi di wilayah Medan, adalah seorang dosen di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. Saat ini, ia juga sedang menyelesaikan disertasi S3-nya di Universitas Muhammadiyah Yogyakart di jurusan Psikologi Pendidikan Islam. Biaya yang dikeluarkan untuk sekolah hingga jenjang S3 tentu tidak sedikit.

Di sela kesibukan sehari-harinya mengajar sebagai dosen di pagi hari, Khairina menyempatkan diri untuk mengambil orderan dengan mengenaka atribut lengkap. Pernah suatu hari ia mendapatkan pelanggan yang ternyata adalah mahasiswanya sendiri.

Tidak ada sedikitpun terbersit rasa malu di benak Khairina akan pekerjaannya, malah ia bangga dengan kerja kerasnya yang menjadi contoh bagi anak muda untuk terus berkarya. Sebagai driver perempuan, Khairina mendapatkan berbagai macam reaksi dari pelanggan yang menggunakan jasanya.

“Ada pelanggan yang membatalkan orderan setelah mengetahui saya perempuan. Ada juga pelanggan yang malah ingin gantian karena tidak tega jika saya yang bawa motor. Yang paling mengharukan adalah waktu dulu ada customer laki-laki kasih tips lebih dan menyampaikan kekagumannya terhadap saya,” katanya

Kebanggaan yang serupa juga tersirat di wajah Sumiati (50). Siapa sangka mitra Go-Jek perempuan ini ternyata adalah mantan atlet pencak silat yang telah mengharumkan nama Medan di kancah bela diri tanah air.

Sumiati beberapa kali berhasil meraih penghargaan dimulai dari sejak dia masih duduk di bangku SMP, meski sempat mengalami cidera.

“Kerja itu harus kita senangi, saya sudah merasa inilah yang cocok buat saya. Pertama, waktu tidak dibatasi. Kedua, saya suka jalan-jalan keluar dan ketemu orang,” ucapannya.

Sumiati memiliki keinginan untuk mengumpulkan driver perempuan dalam satu komunitas agar bisa lebih dekat dan menjaga satu sama lain. Sebagai satu kesatuan, menurut Sumiati, perempuan akan tidak mudah diintimidasi karena bisa menghadapi tantangan bersama-sama. (netty-swm)

Close Ads X
Close Ads X