Jakarta | Jurnal Asia
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengajak kalangan dunia usaha untuk ikut menyebarluaskan berbagai perbaikan iklim investasi kepada investor. Melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu, Franky menilai informasi dari kalangan dunia usaha yang sudah merasakan sendiri perbaikan iklim investasi yang sudah dilakukan pemerintah dapat lebih meyakinkan investor.
“Kami percaya, Kadin dan pelaku bisnis mampu ikut meyakinkan dunia usaha internasional, tentang berbagai reformasi yang sudah dijalankan pemerintah di bidang investasi. Hal ini diperlukan untuk menghadapi persaingan menarik investasi yang cukup ketat,” katanya dalam Rakernas Kadin Indonesia Bidang Hubungan Internasional bertema “Indonesia Incorporated: Enhancing International Relations for Sustainable Economic Growth” yang digelar di Jakarta, Rabu.
Franky mengatakan pemerintah terus melakukan upaya perbaikan daya saing investasi melalui serangkaian paket kebijakan yang sudah dikeluarkan. Upaya terbaru adalah perbaikan kemudahan berusaha di Indonesia dan penerbitan revisi Daftar Negatif Investasi (DNI).
Pemerintah, kata dia, juga sudah melakukan berbagai terobosan dalam memberikan layanan investasi, seperti membangun sistem perizinan daring (online), pelayanan satu pintu maupun terobosan layanan seperti layanan investasi tiga jam dan kemudahan investasi langsung konstruksi (KLIK).
“Pemerintah juga sudah membentuk ‘task force’ (satuan tugas) untuk memastikan seluruh kebijakan yang sudah dihasilkan dapat terimplementasikan, termasuk di daerah. Hal ini merupakan bentuk keseriusan pemerintah dalam menciptakan iklim innvestasi yang kondusif, sehingga dapat meningkatkan investasi dan menciptakan lapangan kerja,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, BKPM dan Kadin menandatangani nota kesepahaman kerja sama teknis dan promosi bersama di bidang penanaman modal. Nota kesepahaman tersebut ditandatangani oleh Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis dan Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja Kamdani.
Turut hadir dalam acara penandatanganan tersebut Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Menteri Perindustrian Saleh Husin dan Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani. Franky menjelaskan penandatanganan nota kesepahaman tersebut merupakan bentuk konkrit upaya BKPM untuk menjalin kemitraan dengan kalangan dunia usaha, menyebarluaskan informasi kebijakan investasi yang sudah dan sedang dilakukan pemerintah.
Sementara itu, Deputi Bidang Pengendalian dan Pelaksanaan BKPM Azhar Lubis menjelaskan ruang lingkup kerja sama yang dilakukan antara lain penyebarluasan informasi, pertukaran data dan informasi (data base) khususnya terkait potensi investasi ke Indonesia, serta kerja sama penyiapan bahan promosi.
“Kerja sama akan dilakukan juga dalam fasilitasi penerimaan dan pengiriman misi pengusaha asing dan nasional, kerja sama promosi penanaman modal, kerja sama sosialisasi dan pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu di bidang penanaman modal,” jelasnya.
Sebelumnya Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan Internasional Shinta W. Kamdani mengapresiasi langkah pemerintah yang telah mengeluarkan paket-paket kebijakan ekonomi yang disinyalir dapat mempercepat arus investasi yang masuk ke dalam negeri. “Dengan ‘ease of doing business’ (kemudahan membuka bisnis) yang lebih baik, maka dapat membuka investasi dan menciptakan lapangan kerja,” pungkasnya. (ant)