Bank Mandiri Salurkan KUR Rp 12,1 Triliun

Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) di samping tol Jagorawi, Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (23/11).
Direktur Keuangan KAI Didiek Hartantyo mengatakan, pembengkakan nilai investasi pembangunan proyek LRT yang tadinya sebesar Rp26,7 triliun menjadi Rp31 triliun, masih belum final, dimana tambahan biaya tersebut disebabkan adanya rencana penambahan jumlah stasiun dan perubahan sistem persinyalan dari sebelumnya fixed block menjadi moving block. ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya/aww/17.

Jakarta – PT Bank Mandiri (Persero) telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 12,1 triliun hingga akhir November 2017. Sementara target selama 2017 sebesar Rp 13 triliun.

“Mandiri sudah Rp 12,1 triliun kita cairkan sampai November,” kata Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoadmodjo di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (8/12).

Pria yang akrab disapa Tiko ini menurutkan, Rp 12,1 triliun setara dengan 93% dan sekitar 40% disalurkan kepada sektor produktif. Dirinya optimistis, hingga akhir tahun perbankan pelat merah yang dipimpinnya mampu merealisasikan 100%.

“Jadi tinggal Rp 1 triliun lagi Desember harusnya selesai. Jadi akhir tahun harusnya Rp 13 triliun tercapai semua, sesuai target 40% di sektor produktif,” tambah dia.

Sementara untuk penyaluran di 2018, Tiko mengungkapkan, alokasi yang didapat Bank Mandiri sebesar Rp 14,5 triliun dan penyaluran di sektor produktif meningkat menjadi 50%.

“Tahun depan naik Rp 14,5 triliun. Sektor produktif naik 50%,” tukas dia

Lelang Hadiah

Selain itu Bank Mandiri juga menggaet nasabah pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) baru di segmen perdagangan melalui penyelenggaraan program Mandiri Dagang Untung yang berlangsung pada April-Oktober 2017.

Saat ini, jumlah nasabah UKM perdagangan perseroan tercatat mencapai lebih dari 67.365 nasabah per Oktober 2017, meningkat dari periode yang sama tahun lalu sebesar 46,5 persen. Rata-rata dana mengendap per Oktober 2017 meningkat 25,5 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Program Mandiri Dagang Untung adalah pengumpulan poin nasabah hasil dari transaksi dan penempatan dana yang kemudian dijadikan alat penukaran hadiah melalui mekanisme lelang.

Hadiah yang diberikan antara lain mobil, motor, logam mulia dan gawai. Program ini diselenggarakan di beberapa lokasi di Indonesia, yakni Palembang, Jakarta, Bandung, Solo, Surabaya, dan Pontianak

Direktur Distributions Bank Mandiri Hery Gunardi, mengatakan program tersebut merupakan bentuk apresiasi kepada nasabah UKM perdagangan yang telah memberikan kepercayaan kepada Bank Mandiri sebagai mitra perbankan dalam mengembangkan usaha.

“Selain dana mengendap, kami juga gembira karena Mandiri Dagang Untung juga telah meningkatkan transaksi yang dilakukan pedagang melalui Bank Mandiri. Buktinya, transaksi nasabah UKM perdagangan secara year of year per Oktober 2017 tercatat tumbuh 22,7 persen,” kata Hery

Hery menyatakan optimistis dengan keberhasilan program Mandiri Dagang Untung mengingat sejak pertama kali dihelat pada 2012, program ini terus mendapatkan respons yang baik dari para pedagang di lokasi perhelatan.

Pemilihan mekanisme lelang untuk menentukan penerima hadiah dimaksudkan agar pelaku UKM perdagangan peserta program semakin termotivasi mengumpulkan poin melalui berbagai transaksi dan pengendapan dana di rekening Mandiri.

“Lelang dilakukan dua kali per periode agar dapat menjangkau semakin banyak nasabah,” ujarnya

Tahun depan, kata Hery, Bank Mandiri telah merencanakan untuk dapat menggelar kegiatan serupa dengan menjangkau lebih banyak peserta.

“Kami berharap dapat meningkatkan hadiah yang dapat dibawa pulang pemenang, baik dari sisi kuantitas, maupun kualitas,” ujarnya. (dc)

Close Ads X
Close Ads X