Arab Saudi Tertarik Produk Kereta Made in Madiun

Jakarta – Kedatangan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al-Saud, ke Indonesia juga disertai delegasi bisnis. Salah satunya delegasi bisnis khusus kereta.

Senior Manager Humas Protokoler dan PKBL PT INKA, M. Choliq, menjelaskan direksi INKA telah bertemu tim bisnis Kerajaan Arab Saudi khusus kereta. Pertemuan itu bersamaan dengan kunjungan Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud ke Jakarta awal bulan ini.

Menurut Choliq, Arab Saudi tertarik dengan produk INKA dan ingin kerja sama lebih lanjut.

“Dirut kami ketemu sama delegasi bisnis untuk kereta dari Kerajaan Arab Saudi. Mereka tertarik untuk support kereta di Arab maupun maintenance. Kemungkinan kami ditawari untuk itu,” terang Choliq kepada detikFinance, Rabu (8/3).

Namun, belum ada pembahasan detail tentang tentang jenis produk yang akan dipesan.

“Untuk ke arah situ belum. Nanti akan ada pembicaraan lebih lanjut,” sebut Choliq.

Dia menambahkan, saat ini PT INKA mengincar pasar di Asia Selatan dan Asia Tengah. Salah satu contohnya, INKA telah mengirim tim untuk menjajaki penetrasi pasar di Uzbekistan

Alasan INKA mengincar Asia Selatan dan Tengah karena secara teknologi masih bisa bersaing dengan China dan India, yang juga membidik pasar di dua kawasan itu.

“Kalau kita ke arah Barat, pesaing kita ada Perancis, Swedia, dan Jerman,” tutur Choliq.

Menang Tender di Bangladesh
PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA akan me­masok 250 kereta ke Bangladesh. Ini adalah ketiga kalinya INKA menggarap proyek pengadaan kereta api Bangladesh, setelah sebelumnya di 2012 dan 2014.

Senior Manager Humas Protokoler dan PKBL PT INKA, M. Choliq, menjelaskan, INKA sudah tiga kali menang proyek pengadaan kereta Bangladesh. Pertama, pada 2012 INKA menang kontrak pengadaan 50 gerbong kereta senilai Rp 775 miliar

Kedua, di 2014 INKA menang pengadaan 150 gerbong kereta senilai Rp 1,1 triliun. Ketiga, tahun ini INKA menang pengadaan 250 gerbong kereta Bangladesh senilai Rp 1,4 triliun.

“Bangladesh pesan kereta kelas eksekutif dan ekonomi,” terang Choliq baru-baru ini.

Dalam tender proyek ini INKA mampu menggeser produsen kereta dari China dan India.

“Pesaing kita China dan India kalah. China menang hanya sekali, tapi ternyata barangnya di Bangladesh andal punya INKA,” kata Choliq.

Selain itu, Choliq menjelaskan, selama 1 tahun masa garansi kereta, INKA mengirim tim teknis dari Indonesia ke Bangladesh untuk menangani urusan layanan purna jual. Sehingga, jika ada komplain dari pihak Bangladesh, INKA bisa segera merespons.

“Tim teknis antara 10-15 orang dibiayai oleh INKA, dari pihak Bangladesh memberikan fasilitas,” terang Choliq. (dc)

Close Ads X
Close Ads X